Bitung, VivaSulut.com – Federasi Serikat Buruh (FSB) Makanan Minuman Pariwisata Restoran Hotel dan Tembakau (KAMIPARHO) Kota Bitung menggelar dialog dengan isu pekerjaan layak di sektor perikanan. Rabu (1/5/2024).
Dialog itu melibatkan Pemerintahan Kota (Pemkot) Bitung dan Asosiasi Perikanan Pole & Line dan Handline Indonesia (AP2HI) serta mendukung Internasional Labour Operation (ILO) dan Euro Union dan Ship to Shore Right | Asia Tenggara dengan tajuk Wujudkan Pekerjaan Layak di Sektor Perikanan.
Dialog diadakan di Ruangan Kaca Rudis Wali Kota Bitung dihadiri Wali Kota Bitung, Maurits Mantiri, Ketua AP2HI, Janti Djuari, Ketua Umum FSB KAMIPARHO, Supardi, Koordinator ILO, Bona Sigalingging, Sekretaris Disnaker Kota Bitung, Siska Pangalila dan Ketua DPC FSB KAMIPARHO Kota Bitung, Rusdyanto Makahinda.
Rusdyanto menyampaikan, memperingati May Day 1 Mei atau Hari Buruh Sedunia, FSB KAMIPARHO menggelar kegiatan dialog interaktif mewujudkan pekerjaan yang layak di sektor perikanan dan dirangkaikan dengan penandatanganan perjanjian Tripartit Kota Bitung.
Peringatan Hari Buruh Sedunia lewat dialog, kata dia, tidak mendukung Pemkot Bitung dan pelaku usaha karena persoalan-persoalan pekerja atau buruh tidak identik dengan aksi turun ke jalan.
“Dan saat ini kami melakukan konsep dan metode melalui diskusi ataupun forum diskusi kelompok untuk menyuarakan berbagai permasalahan yang dirasakan pekerja perikanan di Kota Bitung,” kata Rusdyanto.
Koodinator ILO, menyampaikan ILO adalah badan PBB yang mempunyai mandat untuk memajukan keadilan sosial dan ekonomi dengan menetapkan standar perburuhan internasional, merasa terpanggil dalam melihat prospek permasalahan ketimpangan yang terjadi di Indonesia.
Menurutnya, ILO merupakan perwakilan dari berbagai negara di dunia, sehingga berharap melalui peringatan Hari Buruh Sedunia dengan cara dialog dapat terus ditingkatkan.
“Pemkot Bitung, melalui Pak Wali Kota Bitung, Maurits Mantiri yang memiliki pengalaman dasar di bidang perikanan merupakan peluang besar dalam memecahkan persoalan ketimpangan buruh,” kata Bona.
Pada prinsipnya, kata Bona, ILO tidak bisa hadir sendiri namun harus berkolaborasi bersama pemangku kepentingan dan pemerintah. Momentum Hari Buruh Sedunia serta kolaborasi dari tiga unsur telah melakukan kemajuan besar dalam memecahkan persoalan buruh di Kota Bitung melalui penandatanganan kesepakatan Tripartit.
Wali Kota mengapresiasi peringatan Hari Buruh Sedunia yang diperingati dengan cara duduk bersama menggelar dialog membahas permasalahan pekerja di Kota Bitung.
Menurutnya, dialog interaktif mewujudkan pekerjaan yang layak di sektor perikanan bukanlah hal yang mudah karena pasti ada kolerasi dengan perhitungan ekonomis para pengusaha.
“Sehingga hal ini, harus benar-benar dilakukan secara serius serta memerlukan langka strategi dalam merumuskan permasalah. Tentunya kami sebagai pemerintah dalam hal adalah regulator, sehingga usulan dan gagasan patut di dorong, namun harus sesuai dengan kajian,” kata Maurits.
Namun semua itu, kata Maurits, dapat terwujud asal tetap memenuhi komitmen yang telah disepakati bersama. Dengan demikian, tidak ada pihak yang dirugikan, baik itu pelaku usaha maupun pekerja karena sama-sama menjaga komitmen dalam mewujudkan kesejahteraan pekerja.
“Selamat Hari Buruh, semoga melalui kegiatan ini dapat mencerahkan kita semua dan menjadi gagasan disetiap langka kita kedepannya,” ujarnya.
( redaksi )