Mimpi Sam Ratulangi, Diwujudkan Olly Dondokambey – Steven Kandouw, Kapal Kargo Terbesar di Asia, Siap Layani Pelabuhan Bitung-China-Jepang via Filipina

Catatan: Dino Gobel

DI sela-sela kesibukan Pemilihan Presiden, dan Pemilihan Calon Legislatif, Olly Dondokambey – Steven Kandouw tetap fokus mengurus kemajuan daerah.

Bacaan Lainnya

Sulut Gerbang Pasifik yang dibuka Gubernur Olly Dondokambey kian lengkap: Udara ada Scoot, China Southern dan Garuda Tokyo, di laut sekarang ada SITC Line!

Sepekan setelah ditetapkan berakhirnya status pandemi Covid 19, Gubernur Olly Dondokambey memberikan pernyataan menarik tentang optimismenya sebagai pemimpin daerah ini, yang dirangkai bersama segenap masyarakat Sulut.

Berhasil melewati masa sulit di pandemi berkepanjangan itu, dan siap masuk di era endemi, duet Olly-Steven langsung kembali tancap gas.

Mewujudkan mimpi sosok besar Sulawesi Utara, Sam Ratulangi dengan memanfaatkan posisi Geostrategis Sulut di utara Indonesia, yang tepat berada di bibir Pasifik, Olly-Steven bergerak cepat.

Terbukti, setelah sukses berjanji dalam aneka lobi sekaligus mensinergikan dengan sejumlah operator penerbangan langsung internasional, seperti Scoot Tiger Air Singapore Manado, lalu Garuda Indonesia Manado Tokyo, dan kemudian China Southern Airlines, telah merealisasikan operasi penerbangannya dari dan ke Manado menuju berbagai negara dunia.

Setelah Covid selesai, kini giliran kerja sama dengan SITC Line. Ini adalah salah satu perusahaan pelayaran kargo terbesar di China.

Perusahan ini akan mengoperasikan konektivitas laut dari Pelabuhan Bitung ke berbagai kota pelabuhan di China, Jepang dan Korea Selatan, pelabuhan transit Manila dan Davao di Filipina.

Lalu kapan itu dimulai? Rencana pembukaan konektivitas laut Sulut ke Pasifik melalui Pelabuhan Bitung oleh SITC ini, tidak sekadar narasi atau hanya “mati di rencana”.

Sebab 6 dan 7 Februari, kapal laut berdaya memuat 500 hingga 1000 kontainer milik maskapai laut ini, akan memulai pelayaran perdananya.

Gubernur Olly Dondokambey dan Wagub Steven Kandouw direncanakan akan melepas pemberangkatan awal tersebut dari Pelabuhan Samudera Bitung.

“Persiapan sudah matang. Perizinan kantor perwakilan agent di Bitung lancar. Luar biasa dukungan Pak Gubernur, Pak Wagub, Pak Wali Kota Bitung dan tim buat kami,” kata Henry Yap dalam sejumlah rapat maraton dengan Wali Kota Bitung Maurits Mantiri dan Asisten III Setprov DR Franky Manumpil dan tim pemprov sepekan terakhir ini.

Gubernur Olly Dondokambey bahkan langsung menurunkan tim terkait mengawal kelancaran perijinan hingga akan beroperasi nanti.

Sejumlah Kadis di Pemprov Sulut terlihat antusias mensuport SITC dalam berbagai rapat terpadu beberapa hari ini.

Rapat yang dipimpin langsung Asisten 3, DR Manumpil ini, dihadiri sejumlah pejabat terkait seperti Kadis Investasi Syaloom Korompis, Kepala Bappeda Ira Katuuk, Kepala Bappenda June Silangen, Kadis Perhubungan Ishak Rey, Kadis Perindag Daniel Mewengkang dan terkait lainnya.

Dan yang menarik, dalam rangkaian rapat tersebut, Pemprov Sulut juga ikut meluncurkan sejumlah paket insentif sesuai aturan berlaku bagi SITC ini.

“Tujuannya agar investasi ini lancar. Visi misi Pak Gubernur dan Pak Wagub RPJMD tercapai,” kata Asisten 3 DR Manumpil.

Dukungan lintas sektoral terwujudnya investasi SITC ini tidak kalah penting datang dari Kakanwil Bea Cukai Sulbagtara Erwin Situmorang.

Sinergitas dengan Pemprov Sulut mendorong sosok Kakanwil Situmorang mendukung penuh persiapan SITC.

“Luar biasa dukungan sinergi pemerintah,” kata Allan perwakilan Bonaventura di Sulut.

Yang pasti, kehadiran SITC (Shantung International Transportation Company), akan menghidupkan roda perekonomian Sulut bahkan banyak provinsi di kawasan Indonesia Timur, berputar semakin cepat.

Artinya, selama ini Indonesia Timur seperti Sulawesi, Maluku, Papua, memiliki aneka ragam potensi laut dan hasil bumi lainnya.

Semuanya sangat diincar investor manca negara. Tapi fakta selama ini buktikan, semua produk daerah tak bisa langsung dipasarkan ke mancanegara.

Karena tak ada kapal cargo pengangkut langsung ke mancanegara.

Semuanya malah berpuluh tahun, harus melalui Surabaya atau Jakarta.

Nah, SITC hadir di Bitung melalui agency mereka PT Bonaventura, salah satu cargo shipping besar asia ini, diyakini akan memotong high cost pemasaran selama ini via Jawa.

Apalagi mereka telah memastikan akan beroperasi sebulan dua kali.

“Kami optimis dengan kehadiran SITC Line. Dan akan dukung penuh agar bisa sustain,” kata Wakil Ketua Kadin Sulut Flori Tampi Sumerah.

Flori yang juga Ketua Tim Task Force Bisnis Sulut Mindanao ini, ikut dampingi persiapan operasional SITC.

Pengusaha senior Sulut Agus Abidin dan pengusaha agro sekaligus eksportir Sulut Jeffrey Jocom yang telah ikut didatangi tim SITC dalam negosiasi kerjasama mengakui sangat terbantu terbukanya jalur SITC ini.

“Nelayan, petani, hingga pekerja pabrik dan buruh akan kembali bergairah. Ini efek ekonomi luar biasa,” aku mereka.

“Konektivitas di Sulut sebagai Gerbang Pasifik Indonesia, yang dimotori Pak Gub OD, kian lengkap,” kata Wagub Kandouw.

Artinya, di udara ada tiga penerbangan internasional seperti Scoot singapore manado seminggu 5 kali, Garuda Tokyo seminggu sekali, dan China Southern Airlines seminggu 4 kali bahkan akan setiap hari, kata Wagub.

Sementara Semua Diakui, Kemajuan Sulut sekarang kian dilirik pasar Asia.

“Apalagi kemajuan yang dipadukan dengan komitmen pemimpin daerah luar biasa. Dan diakui, pengusaha mancanegara khususnya di Asia yakin komitmen pro investasi Gubernur Olly Dondokambey dan Wagub Steven Kandouw di balik kemajuan ini sangat mendorong terbukanya mereka di Bitung,” tegas eksportir muda ini penuh semangat.

Kehadiran SITC Line sudah pasti akan semakin mengkonkritkan program ODSK dalam menjadikan Sulut sebagai International Hub wilayah Indonesia Timur.

Tak hanya konektivitas udara dari dan ke Manado menuju ke pasar Asia Hinga dunia yang dipelopori Pak Gubernur Olly Dondokambey, tapi juga program Pak Gubernur agar melalui pelabuhan Bitung kita akan jadikan Sulut motor kemajuan perekonomian Indonesia bagian Timur, kata Wagub Steven.

Akhirnya,

ODSK terus bekerja!

Tahun 2024 akan menjadi tahun politik tersibuk namun juga dipengaruhi oleh kemajuan daerah dan terutama kesejahteraan rakyat.

Dengan kata lain, ODSK sebagai duet pemimpin Sulut membuktikan, kemajuan daerah dan kesejahteraan rakyat adalah keutamaan, tak bisa ditinggalkan meski saat ini berdua mereka sebagai kader Partai PDI Perjuangan sedang disibukkan memenangkan Pilpres dan Pileg di Pemilu 2024 ini.

“Sulut hebat harus kita wujudkan. Pilpres dan Pileg harus dimenangkan tapi juga kesejahteraan rakyat dan kemajuan daerah adalah harga mati,” tegas Gubernur Olly berulangkali. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar