Bitung, VivaSulut.com – Perwakilan pedagang Pasar Girian mengecam upaya-upaya menjadikan musibah kebakaran sebagai ajang politik dengan menghembuskan wacana relokasi.
Menurut salah satu perwakilan pedagang, Raynaldi Pratama, wacana itu sangat tidak manusiawi di tengah musibah kebakaran yang dialami puluhan pedagang, Rabu (22/5/2024) lalu.
“Jangan menambah penderitaan puluhan pedagang yang tertimpa musibah dengan menghembuskan wacana relokasi. Itu sangat tidak manusiawi,” kata Raynaldi, Sabtu (25/5/2024).
Sekretaris LSM Corong Aspirasi Rakyat ini menyatakan, ada sejumlah oknum yang mulai memanfaatkan isu-isu relokasi dengan tujuan kepentingan politik.
Padahal, menurutnya, pemerintah yakni Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bitung, Maurits Mantiri-Hengky Honandar tidak pernah mewacanakan apalagi memiliki program untuk merelokasi pedagang Pasar Giriani seperti yang dihebuskan belakanga ini.
“Isu itu sangat tidak elok untuk dimainkan di tengah musibah kebakaran. Kami minta itu dihentikan karena sudah terbaca jelas ada kepentingan politik di balik berhembusnya isu relokasi,” katanya.
Direktur Perumda Pasar Kota Bitung, Royke Tangkudung juga mengaku kaget dengan munculnya isu relokasi pasca musibah kebakaran beberapa waktu lalu.
Royke menyatakan, pihaknya tidak memiliki program relokasi pedagang selain penataan dengan tujuan memberikan kenyamanan kepada pengunjung dan pedagang.
“Kami juga kaget dan bingung dengan wacana relokasi itu. Kami malah sementara mencari cara agar puluhan pedagang yang mengalami musibah kebakaran bisa secepatnya kembali berjualan,” kata Royke.
Masyarakat, kata Royke, terutama para pedagang diminta untuk lebih bijak dalam menerima informasi agar tidak mudah terprovokasi. Apalagi di situasi menjelang Pilkada yang tidak menutup kemungkinan segala sesuatu bisa digiring ke hal politik.
“Kalau ragu dengan informasi yang didapatkan, silakan tanyakan kepada kami. Intinya, tidak ada relokasi dan pedagang tetap fokus berjualan,” katanya.
(redaksi)
