Bitung, VivaSulut.com – Pengamat Politik dan Pemerintahan Sulawesi Utara (Sulut), Taufik Tumbelaka menyatakan dua karakter berbeda sangat jelas terlihat di debat pasangan calon (Paslon) wali kota dan wakil wali kota yang digelar KPU Kota Bitung beberapa waktu lalu.
Karakter anak muda yang kekinian menjawab tantangan zaman, kata Taufik, sangat jelas terlihat dan mendominasi jalannya debat yang dipandu moderator dr Truly Galancy Kerap MARS.
“Karakter itu ada pada Paslon nomor urut 1 Geraldi Mantiri-Erwin Wurangian. Paslon ini secara tegas memberikan pesan, inilah kami figur muda. Itu tergambar dalam pemilihan kata-kata, intonasi, teknik menyampaikan serta mengusai materi yang disampaikan moderator,” kata Taufik, Selasa (8/10/2024).
Sedangkan Paslon nomor 2 Hengky Honandar-Randito Maringka, kata alumni Universitas Gadjah Mada ini, tidak siap mengikuti debat. Terbukti dari menjawab pertanyaan moderator serta penyampaian visi dan misi terbata-bata seakan tidak mengusai data.
“Saya malah bingung dengan penampilan Pak Hengky yang statusnya petahana, tapi tidak mengusai data. Ini kontras dengan Paslon 1 yang notabene adalah anak muda, jauh lebih mengusai data pemerintahan,” katanya.
Taufik juga menilai Paslon 2 tidak kosentrasi menyimak pertanyaan yang disampaikan moderator, sehingga jawaban yang diberikan kurang tepat dan bertele-tele.
Padahal kata dia, Paslon 2 yang notabene basicnya pengusaha harusnya mempu mengusai materi potensi Kota Bitung yang bakal dikembangkan jika terpilih nanti.
“Mereka hanya fokus ke bagaimana mengembalikan industri perikanan tanpa menyentil SDM yang harus menjadi perhatian,” katanya.
Berbeda dengan Paslon Geraldi-Erwin, kata dia, beberapa kali menyentil soal pentingnya menyiapkan SDM untuk memaksimalkan potensi-potensi dan itu adalah kegelisahan anak muda saat ini.
“Randito, jelas-jelas tidak siap, baik itu mental, penguasaan materi dan data. Apa yang disampaikan membingungkan padahal masih muda,” katanya.
Mantan Ketua Kagama Sulut ini juga menyatakan, Geraldi-Erwin adalah Paslon anak muda yang mampu menjawab tantangan zaman, mampu berkomunikasi dengan baik karena zaman sekarang harus jelas dan strike disampaikan.
“Gaya pemimpin anak muda yang tidak suka bertele-tele ditunjukkan Paslon 1 selama debat,” katanya.
(redaksi)