Bitung, VivaSulut.com – Wali Kota Bitung, Maurits Mantiri memimpin Rapat Koordinasi Keasistenan I terkait hasil Koordinasi Nasional (Kornas) Kesiapan Kepala Daerah Menjaga Netralitas ASN Pada Pemilihan Serentak tahun 2024 yang diikuti di Jakarta beberapa waktu lalu.
Rapat itu digelar di Ruang Milton Kansil Lantai IV Kantor Wali Kota dihadiri Sekretaris Daerah Kota Bitung Rudy Theno, Asisten I, Forsman Dandel serta camat dan lurah, Kamis (19/9/2024).
Wali Kota menyampaikan, salah satu yang dibahas tentang netralitas ASN. Namun disaat dirinya mengikuti Kornas, ia mendapatkan informasi soal ratusan ASN mengikuti konsolidasi pemenangan salah satu Paslon di wilayah Kelurahan Manembo-nembo.
“Ini sangat disayangkan. Saya sampaikan bahwa pembuktian ASN yang diduga hadir di kegiatan Paslon cukup informasi dari saksi yang juga hadir dalam pertemuan atau kegiatan dengan bakal Paslon,” kata Maurits.
“Jadi, minta maaf jika ASN yang terlibat kami proses sesuai arahan di Kornas,” sambungnya.
Usai mendengar penjelasan dan keterangan Wali Kota Bitung, sejumlah ASN yang adalah Lurah satu persatu berdiri dan memberikan pengakuan soal kehadiran mereka di rapat konsolidasi pemenangan Paslon.
Mereka mengaku diajak bergabung seumlah ASN senior dan mantan ASN dengan iming-iming jabatan serta uang.
“Kami mendapat uang transport per orang berfariasi. Mulai dari Rp100 ribu hingga Rp500 ribu. Kami yang jabatan lurah mendapat Rp300 ribu per orang,” kata salah satu Lurah.
Mendengar pengakuan itu, Maurits kaget dan terperangah. Dirinya tidak menyangka jika dalam ratap itu, puluhan lurah membuat pengakuan dan meminta maaf telah melanggar aturan netralitas ASN.
Pengakuan sejumlah Lurah itu dibenarkan Asisten I. Forsman menyatakan ada sekitar 10an orang ASN dengan jabatan Lurah yang telah mengakui hadir di konsolidasi pemenangan Paslon.
Para Lurah yang sudah mengaku itu, kata Forsman langsung ditindak lanjuti oleh Sekretaris Daerah Kota Bitung untuk menggali ASN lainnya yang ikut hadir.
“Soal nama-nama mereka nanti akan kami sampaikan setelah semua didata,” kata Forsman.
(redaksi)