Bitung, VivaSulut.com – Wajah Ismail Udaili terlihat berseri-seri saat memasuki halaman SMP Muhammadiyah Kota Bitung, Rabu (11/9/2024).
Remaja di Kelurahan Bitung Barat Satu Kecamatan Maesa ini senang bisa kembali sekolah bersama teman-teman sebayanya.
Di hari pertama masuk sekolah, Ismal tidak datang sendiri. Ia diantar bakal calon wakil wali kota, Erwin Wurangian sekaligus mendaftarkan Ismail di sekolah itu.
Erwin mengaku, pendidikan adalah salah satu program unggulan bakal pasangan calin wali kota dan wakil wali kota, Geraldi Mantiri-Erwin Wurangian (GM-Win) jika nantinya terpilih.
“Pendidikan adalah salah satu program unggulan GM-Win selain program lainnya seperti kesehatan,” kata Erwin.
Salah satu program pendidikan yang dimaksudkan Erwin adalah mengembalikan anak putus sekolah ke sekolah untuk menerima pelajaran. Program ini, kata dia akan fokus mecari anak dengan usia sekolah yang putus sekolah untuk disekolahkan kembali.
Dan program itu dibuktikan dengan mendaftarkan Ismail ke SMP Muhammadiyah dengan harapan tidak ada lagi Ismail lain yang tidak melanjutkan pendidikan hanya karena keterbatasan ekonomi.
“Memang saat melakukan kunjungan ke kelurahan-kelurahan saya dan Pak Geraldi sering menyampaikan jika ada anak yang putus sekolah laporkan kepada kami maka kami akan mengembalikannya ke sekolah dan itu harus,” katanya.
Dijelaskan putra satu-satunya politikus handal era 90 an Fenny Wurangian ini, jika dalam penyusunan program nanti GM-Win menekankan untuk mengejar para siswa yang putus sekolah dan disekolahkan kembali.
“Yang harus diantisipasi bukan hanya siswa yang tidak mampu, namun ada juga siswa yang tidak sekolah karena persoalan orang tua, ataupun karena pengaruh lingkungan serta tidak disekolahkan orang tua sudah dipekerjakan dan kita harus tegas karena Undang-undang perlindungan anak, anak harus sekolah apalagi dalam Undang-undang Dasar disebutkan mencerdaskan kehidupan bangsa,” jelasnya.
Politisi Golkar ini juga mengatakan, salah satu penyebab tingginya gangguan Kamtibmas adalah berkumpulnya anak-anak remaja yang kadang dipengaruhi oleh oknum anak yang putus sekolah.
“Ini juga menjadi tugas kita bersama agar upaya pembiaran akan anak yang tidak sekolah harus dihadang sedini mungkin, saling tegur, saling mengingatkan harus dilakukan kita para orang yang lebih tua,” katanya.
Dalam pembicaraan dengan pihak sekolah, Erwin meminta agar pihak sekolah segera memberitahukan kepada dirinya jika Ismal ada persoalan.
“Tentunya saya sudah menjadi orang tua asuh sekolah dari Ismail sehingga apapun yang terjadi pada Ismail semasa dia sekolah di SMP sudah menjadi tanggung jawab,” katanya.
Sementara itu Kepala Sekolah SMP Muhammadyah Kota Bitung, Fadly Kawulusan menyampaikan terima kasih kepada Erwin yang telah perduli dan perhatian kepada siswa putus sekolah.
“Tentunya hal ini bisa dilakukan oleh siapa saja dan di sekolah mana saja, serta tidak ada alasan untuk sekolah menolak siswa yang putus sekolah jika datang mendaftar. Namun kadang kepekaan kita sudah hilang. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih, sudah membantu kami mencari siswa putus sekolah,” kata Fedly.
(redaksi)