Nelayan dan Buruh Malu Lihat ASN Bitung Menangis Tunjangan Belum Dibayar

Aksi damai ASN Bitung menuntut hak.

Bitung, VivaSulut.com – Aksi Damai ASN Bitung Menuntut Hak yang digelar puluhan ASN Pemkot Bitung, Kamis (13/6/2024), ikut menjadi perhatian organisasi nelayan.

Ketua Umum Serikat Awak Kapal Perikanan Bersatu (SAKTI) Sulawesi Utara, Arnon Hiborang mengaku malu melihat aksi yang dilakukan puluhan ASN karena sejumlah tunjangan belum terbayarkan.

Bacaan Lainnya

“Bagi ASN yang ikut demo, malulah kepada para nelayan dan buruh di Kota Bitung,” kata Arnon, Jumat (14/6/2024).

“Apalagi sampai menganis dan muncul di TV, kami malah malu melihat mereka (ASN,red),” sambungnya.

Menurutnya, masih banyak nelayan dan buruh di Kota Bitung yang digaji di bawah UMP, bahkan tidak ada tunjangan seperti ASN yang berteriak dan menangis saat demo.

“Mereka (nelayan dan buruh,red), kerja mati-matian untuk memberikan pendapatan untuk Kota Bitung dengan gaji pas-pasan tanpa tunjangan tapi tidak pernah berteriak apalagi menangis di muka publik mengatasnamakan anak-istri,” katanya.

Malah kata dia, ada perusahaan perikanan yang belum membayar enam bulan gaji para pekerjanya. Tapi, para pekerja tidak serta merta menggelar aksi kendati himpitan kebutuhan sehari-hari harus dilewati dengan cara utang.

“Bahkan ada anak-anak mereka harus putus sekolah karena tidak memiliki SK gaji yang bisa digadai ke bank seperti para ASN yang menangis hingga muncul di TV karena tunjangan terlambat dibayar,” katanya.

Seperti yang diberikan sebelumnya, aksi damai ASN Bitung Menuntut hak mengangkat lima poin tuntutan, yakni;
1. Tunjangan Hari Raya/ THR (gaji 14 Tahun 2024) bagi ASN yang non Muslim
2. Tunjungan Perbaikan Penghasilan/TPP selama 2 Bulan (April dan Mei 2024)
3. Gaji 13 Tahun 2024
4. 50% Sertifikasi Guru Tahun 2023
5. Insentif Tutor Pendidikan Kesetaraan Tahap 2 Periode Juli s/d Desember 2023.

(redaksi)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *