Kaki Gunung Ruang Tak Bisa Dihuni, Gubernur Olly Dondokambey Bakal Relokasi 301 KK, Dapat Rumah dan Lahan Perkebunan

Kondisi Gunung Ruang yang dipenuhi abu, dan lahan pertanian yang hangus akibat erupsi. Insert: Gubernur Sulut Olly Dondokambey.

Manado, VivaSulut.com – Erupsi Gunung Ruang, di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara yang sudah terjadi beberapa kali sejak 17 April 2024, menyebabkan kerugian besar bagi masyarakat yang bermukim di kaki gunung.

Selain rumah yang rusak total, nyaris tak ada lagi lahan pertanian yang bisa digarap masyarakat, karena sudah tertutup material erupsi, baik abu vulkanik maupun bebatuan.

Bacaan Lainnya

Hal ini menimbulkan satu fakta bahwa, kaki Gunung Ruang sama sekali tidak dapat dihuni kembali seperti dulu.

Artinya, ada sekitar 301 kepala keluarga (KK) yang tinggal di Kaki Gunung Ruang, perlu dievakuasi dan direlokasi, serta diberikan bantuan.

Kenyataan ini menjadi pekerjaan penting bagi Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey agar segera dituntaskan.

Kepada Presiden RI Joko Widodo, Gubernur Olly Dondokambey mengusulkan rencana relokasi dan pemberian bantuan bagi 301 KK dari 2 desa di Pulau Ruang, yakni Laing Patehi dan Pumpente dengan total 833 jiwa.

“Mohon karena di luar rumah mereka yang rusak, kebun mereka juga habis Pak. Kalau bisa ada tambahan lahan perkebunan bagi 301 keluarga ini pak,” ujar Olly Dondokambey kepada Presiden Joko Widodo, dalam rapat daring, pada Jumat (3/5/2024).

Olly mengusulkan, 2 lokasi untuk relokasi yaitu di Likupang, Kabupaten Minahasa Utara dan Tutuyan, Kabupaten Bolmong Selatan (Bolsel).

Ke-301 KK tersebut akan diberikan rumah tinggal serta 1 hektar tanah per masing-masing keluarga untuk diolah.

Olly mengharapkan agar lahan tersebut terletak berdekatan dengan laut sehingga masyarakat Pulau Ruang bisa bertani maupun melakukan kegiatan melaut.

“Ini disesuaikan dengan kultur, budaya masyarakat Kabupaten Kepulauan Sitaro yang mata pencaharian warganya yang terbiasa bertani maupun melaut. Kita pilih di pinggir laut, supaya budaya tidak hilang. Satu di Likupang, satu di Tutuyan Bolsel, Dumagin Bolsel,” tambah Gubernur Olly.

Gayung bersambut, usulan Gubernur Olly Dondokambey disetujui Presiden Joko Widodo.

“Apa yang disampaikan Pak Gubernur saya setuju, ada tambahan lahan pertanian dan perkebunan, saya kira ini penting sekali berkaitan dengan pekerjaan buat mereka,” ucap Jokowi.

Dikatakan Presiden Jokowo, penambahan lahan satu hektar per kepala keluarga adalah kebutuhan paling mendasar untuk memulihkan perekonomian masyarakat terdampak.

“Saya kira ini penting sekali berkaitan dengan kegiatan dan pekerjaan mereka,” kata Jokowi.

Gunung Ruang mengalami erupsi besar pada tanggal 17 April 2024 dan 30 April 2024 mengakibatkan Desa Laing Patehi dan Pumpente porak-poranda.
Gunung Ruang terdapat di Pulau Ruang, berhadapan dengan Pulau Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro.

Kabupaten tersebut berjarak sekitar 116 Kilometer dari Kota Manado, ibukota Sulawesi Utara.

Sebelumnya pada Jumat (3/5/2024) pagi, Olly Dondokambey bersama pihak BNPB RI dan Forkopimda Sulawesi Utara meninjau langsung posko terpadu yang berlokasi di Desa Apeng Sala, Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro.

Hingga Jumat, masih ada 156 warga yang bertahan di posko pengungsian, terdiri dari 57 warga Desa Laing Patehi dan 99 warga Desa Pumpente.

(Finda Muhtar)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *