Olly Dondokambey – Steven Kandouw Tekan Inflasi, Produksi Beras Sulut Diprediksi Naik 18,69 Persen Hingga April

Manado, VivaSulut.com – Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Pemprov Sulut) melakukan berbagai cara untuk menekan inflasi yang bisa terjadi menjelang Hari Raya Idul Fitri 2024.

Salah satu yang diantisipasi adalah ketersediaan beras yang menyebabkan harga secara nasional.

Beruntung produksi beras Sulut diprediksi akan terus naik hingga 18,69% selama Januari hingga April 2024.

Berdasarkan data BPS Sulut, produksi padi dan beras di Sulut mengalami peningkatan dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Sementara, potensi luas panen pada bulan Januari hingga April 2024 diperkirakan mencapai sekitar 19,49 ribu hektar atau mengalami kenaikan sebesar 16,83 persen, dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

“Berbagai program akan ditingkatkan untuk menekan inflasi daerah, termasuk program Marijo ba Kobong akan terus dioptimalkan,” ungkap Gubernur Olly Dondokambey yang diwakili Kepala Biro (Karo) Perekonomian Reza Dotulong, Senin (4/3/2024).

Dikatakan Dotulong, Pemprov Sulut yang dipimpin Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw bekerja ekstra keras hingga mencapai deflasi sebesar 0,63 persen pada Februari 2024.

Ini berdasarkan rilis perkembangan Indeks Harga Konsumen Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut.

Lanjut Karo Reza, sejak awal tahun ini pemerintah melalui Dinas Pertanian telah mengupayakan peningkatan luas tanam dan produksi padi.

Sehingga diproyeksi terjadi kenaikan signifikan pada bulan Januari hingga April 2024.

“Upaya pak gubernur dan pak wagub sangat – sangat ekstra keras. Buktinya, sejak awal tahun dari Dinas Pertanian sudah mengupayakan bagaimana peningkatan luas tanam dan produksi padi,” ujarnya.

Lebih jauh dikatakan, upaya itu bukan sekedar dalam konsep – konsep tetapi sudah dilaksanakan.

“Dan untuk mencegah inflasi pada bulan Puasa dan Lebaran bulan ini, Pemprov Sulut menyelaraskan panen padi berkoordinasi dengan Bulog dan juga Pemprov mengadakan operasi pasar serta Gerakan Pangan Murah,” tutupnya.

(***/Finda Muhtar)

Pos terkait