Minut, VivaSulut.Com : Lembaga Penyiaran Publik (LPP) Radio Republik Indonesia (RRI) kembali meluncurkan program acara Parlemen Menjawab yang adalah salah satu upaya RRI dalam mengedukasi generasi muda terkait kepemiluan yang didalamnya telah duduk para wakil rakyat di DPD, DPR RI maupun di DPRD Provinsi dan Kabupaten Kota.
Seperti yang diselenggarakan LPP RRI Manado, Kamis (12/10/2023) di halaman kantor RRI Manado jln Radio no.1 Tikala Ares, Program Parlemen Menjawab dengan tema antara harapan dan kenyataan untuk wakil rakyat, menghadirkan Narasumber anggota DPD RI DR.Maya Rumantir, Ketua PWI Sulut Vouke Lontaan dan dari kalangan akademis Dr. Fanley Pangemanan S.Sos.M.Si selaku Ka. Prodi Ilmu Pemerintahan Fisip Unsrat Manado.
Terpantau para pejabat LPP RRI dan karyawan karyawati juga turut mensukseskan giat ini.
Peserta dalam program ini adalah ratusan generasi muda dari kalangan pelajar SMU dan Mahasiswa dari Unsrat, De La Salle Manado, dan Poltekes kemenkes manado yang juga adalah Generasi pemilih pemula.
Program Parlemen menjawab ini juga menjawab kerinduan masyarakat terkait tugas dan fungsi wakil rakyat apakah telah optimal dalam menjalankan tanggungjawab setelah mendapat suara dari masyarakat saat perhelatan Pemilihan Calon Legislatif (Pilcaleg).
Pertanyaan kritis dilontarkan para peserta salah satunya mempertanyakan komitmen wakil rakyat memperjuangkan aspirasi rakyat.
” Terimakasi buat RRI yang menggagas acara ini. Saya adalah petugas rakyat dan saya berada di Parlemen karena suara rakyat. Suara rakyat adalah suara Tuhan Vox Populi Vox Dei. Kalian adalah penerima tongkat estafet andalan bangsa. Terkait harapan dan kenyataan sebagai wakil rakyat, memang tugas kami di DPD RI sangat luas karena kami adalah wakil daerah untuk menjadi menjangkau 15 kabupaten kota. Model edukasi DPD RI pasti punya bidang bidang dan kita akan berjuang,”kata DR.Maya Rumantir.
Pertanyaan bicara Politik Uang, Maya Rumantir dengan tegas menolak hal tersebut.
” itu bukan pendidikan yang baik justru itu adaah pendidikan sangat tidak mendidik. Kita tidak bisa kompromi dengan politik uang bukan soal like or dislike tapi sesuai data. Trade record jejak prestasi maka kita dikenal. kita punya kerinduan lewat fungsi kami maka kami tentu memantau clean governance dan good governance dipemerintahan maka perjuangan kami di parlemen akan berbuah baik,” kata Ketua laskar merah putih ini.
Sementara itu ketua PWI Sulut Vouke Lontaan dalam pemaparannya sebagai mitra kerja pemerintah dalam fungsinya lewat pemberitaan, peran media harus independen.
” Sekarangkan sementara memasuki tahapan pemilu maka setiap Jurnalis jangan memihak jangan sampai itu terjadi. marilah kita jadi wasit jangan jadi pemain harus profesional dalam menjalan tugas sebagai jurnalis. Ada Sanksi lewat dewan pers. Jurnalis atau wartawan tidak boleh menjadi tim sukses salah satu partai atau calon kalau mau harus mundur dari dunia pers,” kata Lontaan.
Sementara itu Dr. Fanley Pangemanan S.Sos.M.Si Ka. Prodi Ilmu Pemerintahan Fisip Unsrat Manado mengapresiasi program RRI lewat Parlemen Menjawab.
” Bagi saya RRI memberikan edukasi bagi generasi generasi muda sebaga pemilih pemula. Ini luar biasa sangat memberikan energi baru agar pemilih pemula paham pemilu. Semua kita punya kepentingan. Mereka yang di lembaga parlemen yang adalah keterwakilan masyarakat di gedung rakyat tapi Tidak banyak anggota dewan yang ketika jadi kemudian kembali ke masyarakat. Tentu kita wajib Kenali calon jangan di intervensi jangan hanya memilih karena siapa yang ba kase banya (memberi uang). mengiming imingi uang atau bahan dengan janji janji ini edukasi yang sangat sangat salah. Memilih dengan hati nurani dan ini tantangan berat apakah generasi sehat ini mampu memilih secara sehat,” sebut Pangemanan.
Program Parlemen Menjawab antara harapan dan kenyataan untuk wakil rakyat di LPP RRI Manado juga diwarnai dengan penampilan The Capucino Band.
(Diana)