Minut, VivaSulut.Com : Meski terbilang kecil, tetapi pertambangan di Kecamatan Dimembe kabupaten Minahasa Utara telah memiliki ijin untuk bertambang yakni Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR).
Dibawah naungan Koperasi Batu Emas Tatelu, WPR menjadi motor penggerak perekonomian masyarakat sekitar.
Hebatnya lagi, saat ini Koperasi Batu Emas baru selesai membangun alat pengolahan emas tanpa mercuri.
Eksisnya WPR Koperasi Batu Emas Tatelu membawa Koperasi yang di nahkodai Ketua Henri Walukow SE diundang menjadi salah satu pembicara Talkshow Proyek Gold ISMIA bantuan dana UNDP di Jakarta, Rabu (7/12/2022).
Diketahui Kekayaan alam Indonesia yang cukup besar berasal dari pertambangan emas, termasuk provinsi Sulawesi Utara (Sulut) lebih khusus lagi di Kabupaten Minahasa Utara.
Menjadi pembicara di Ivent Nasional tersebut, Henri Walukow berbagi cerita dan ilmu bagaimana Koperasi Batu Emas bisa terbentuk bersama sejumlah tokoh penting dalam dunia pertambangan.
Dalam uraiannya awal mula pertambangan emas di Desa Tatelu, sejak petani dari daerah Bolmong datang berkebun di lokasi pertambangan saat ini. Karena penasaran, petani mengambil sampel dan dibawah ke Bolmong untuk diperiksa, ternyata sampel yang dibawah petani memang benar mengandung emas yang sangat potensial. Sehingga ditahun 2000 diawalilah pertambangan emas di Desa Tatelu.
“Sejak saat itu, penambang semakin banyak, sehingga pada tahun 2010, atas support pemerintah kami mendirikan koperasi dan tahun 2011 mengajukan ijin pertambangan dan waktu itu disetujui oleh Bupati Kabupaten Minut. Ijin inilah yang dipakai dan terus diperpanjang sesuai aturan,” Ungkap Walukow.
Saat ini anggotaan koperasi Batu Emas Tatelu mencapai 207 anggota koperasi yang membawahi 1000 lebih penambang.
“Untuk mengelolah koperasi ini, segala keputusan pastinya sesuai AD/ART. Jika ada sesuatu yang urgent, biasanya dilaksanakan rapat anggota dengan mengambil keputusan bersama,” Sebut Politisi Demokrat ini.
Terkait manfaat koperasi untuk masyarakat sekitar, Walukow mengungkapkan, ada manfaat langsung dan tidak langsung.
“Secara tidak langsung, multiplayer efek dari sisi perekonomian sangat membantu. Untuk manfaat langsung khusus di desa, kami ada beberapa program, salah satunya ada yang disisihkan untuk menambah penghasilan desa. Kemudian ada program-program desa bahkan kecamatan yang butuh bantuan dana pastinya kami bantu. Selain itu, setiap pekerja pendatang dipungut biaya perbulan untuk menambah pendapatan yang dibagikan juga di desa,” jelas Politisi Low Profile ini.
Senada terkait manfaat Gold ISMIA yang masuk sejak 2019, Walukow mengaku sangat terbantu.
” Karena lewat Gold ISMiA koperasi dapat terbantu untuk simpan pinjam, pengadaan alat-alat yang erat kaitannya dengan standarisasi keselamatan kerja. Kemudian ada penguatan-penguatan kapasitas, management dan keuangan untuk kemajuan koperasi,”Tegas Walukow.
(Diana)