Sangihe,VivaSulut.com—Menjaga stabilitas harga serta memastikan ketersediaan bahan pokok pasca hari-hari besar keagamaan dan pengucapan syukur di wilayah Minahasa, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Satuan Tugas (Satgas) Pangan melaksanakan operasi pasar di sejumlah titik strategis di Kota Tahuna, Senin (14/7/2025).
Operasi diawali di Pasar Tradisional Towo’e, Kelurahan Sawang Bendar. Tim gabungan melakukan pengecekan harga dan stok bahan pokok yang dijual ke masyarakat. Agenda dilanjutkan ke Gudang Megaria Swalayan Tahuna di Kelurahan Santiago, di mana tim memantau langsung stok.
Kegiatan serupa juga dilakukan di Gudang Toko Torsina, Kelurahan Soataloara I, dengan pengecekan langsung serta wawancara bersama pemilik gudang.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Bupati Kepulauan Sangihe Michael Thungari, Wakil Bupati Tendris Bulahari, Kapolres Sangihe AKBP Abdul Kholik, Dandim 1301/Sangihe Letkol Czi. Nazarudin, Danlanal Tahuna Letkol Laut (P) Hady Subandi, Kajari Kepulauan Sangihe yang diwakili Kasubag Pembinaan Hence Kacomba serta jajaran dinas terkait dan Bulog Cabang Tahuna.
Bupati Michael Thungari menegaskan, pentingnya operasi pasar untuk mengendalikan inflasi dan menjaga daya beli masyarakat. Ia menyebutkan, ketersediaan beras SPHP dari Bulog sudah siap disalurkan kembali ke pasar.
“Penyaluran beras SPHP akan membantu menetralkan harga beras yang saat ini cukup tinggi. Kita masih menunggu regulasi lebih lanjut dari pemerintah pusat terkait penyesuaian harga eceran tertinggi (HET),” kata Thungari.
Menurutnya, sebagian besar bahan pokok di Sangihe masih dalam kategori aman. Namun terdapat lonjakan harga pada beberapa komoditas seperti tomat dan cabai. “Harga tomat sempat berada di kisaran Rp26.000 hingga Rp30.000 per kilogram, sedangkan cabai masih tinggi, sekitar Rp100.000 per kilogram,” ungkapnya.
Terkait minyak kelapa, Bupati menjelaskan bahwa harga lokal masih dipengaruhi oleh dinamika ekspor kopra. Ia berharap produksi minyak kelapa lokal yang pernah ada, seperti merek Lanang Bango, dapat dihidupkan kembali oleh koperasi atau produsen setempat.
Selain itu, Bupati juga menyoroti HET beras medium yang dinilai belum sepenuhnya mencerminkan kondisi distribusi di daerah kepulauan seperti Sangihe. “Harga beras medium saat ini Rp12.400 per kilogram, namun kalau dikalkulasikan dengan biaya distribusi hingga ke Sangihe, itu masih jadi persoalan,” tambahnya.
Pemkab Sangihe melalui TPID dan Satgas Pangan berkomitmen untuk terus melakukan pemantauan secara rutin guna memastikan stabilitas harga dan pasokan bahan pokok, demi menjaga kestabilan ekonomi masyarakat di wilayah kepulauan. (Nie)