Bitung, VivaSulut.com – Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia/Indonesia Logistics Forwader Association (ALFI/ILFA) Sulawesi Utara (Sulut) kembali menyerukan aksi mogok beroperasi akibat sulitnya mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar.
Seruan mogok itu disepakati bersama dengan puluhan pengusaha transportasi logistik yang tergabung dalam ALFI/ILFA Sulut, Senin (19/8/2024).
“Kami tidak tahu harus bagaimana lagi agar pendistribusian logistik di Sulut tidak terhabat hanya karena antrian panjang mendanpatkan BBM solar,” kata Ketua DPW ALFI/ILFA Sulut, Syam Panai.
“Jadi, jalan terakhir adalah berhenti beroperasi agar pemerintah tahu bagaimana sulitnya kami mendapatkan BBM solar,” sambungnya.
Keputusan berhenti beroperasi, lanjut Syam, disepakati dalam pertemuan yang digelar Kantor DPW ALFI/ILFA Sulut di wilayah Kecamatan Maesa.
Pertemuan yang juga dihadiri Wakil Ketua DPW ALFI/ILFA Sulut, Tonny Yunus dan Sekretaris DPW ALFI/ILFA Sulut, Ramlan Ifran, menurut Syam berjalan alot. Mengingat ada dua opsi yang ditawarkan, yakni aksi berhenti beroperasi atau beralih menggunakan BBM jenis dexlite dengan konsekuensi biaya transportasi naik.
“Teman-teman pengusaha masih memikirkan daya beli masyarakat jika beralih menggunakan dexlite, sehingga sepakat untuk memilih opsi berhenti beroperasi sampai ada perhatian dari pemerintah,” katanya.
Rencana aksi berhenti beroperasi ini, kata dia, tujuannya bukanlah hal yang sulit untuk diwujudkan pemerintah. Pihaknya hanya ingin ada prioritas pengisian BBM solar ke kendaraan pengangkut logistik tanpa harus mengantri seharian penuh.
“Bayangkan, setiap hari kami harus mengantri panjang, itupun belum tentu kebagian solar. Sudah lelah-lelah mengantri, begitu dapat giliran solar sudah habis dan harus menunggu hari berikutnya,” katanya.
Di sisi lain, menurutnya, rencana aksi berhenti beroperasi sangat merugikan pengusaha angkutan logistik. Karena dalam sehari jika tak beroperasi, pengusaha akan merugi jutaan rupiah.
“Tapi apa boleh buat, ini adalah pilihan terakhir bagi kami agar ada perhatian dari pemerintah. Kami siap selama aksi berhenti beroperasi tidak ada pemasukan sampai ada jaminan dari pemerintah untuk mendapatkan solar tanpa harus berjam-jam mengantri,” katanya.
Dalam pertemuan itu, anggota ALFI/ILFA Sulut sepakat untuk berhenti beroperasi pada tanggal 21 Agustus 2024 hingga batas waktu yang tidak ditentukan.
(redaksi)