Manado, VivaSulut.com – PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo (UID Suluttenggo) terus berupaya memenuhi ketersediaan dan kehandalan pasokan listrik sebagai bentuk komitmen utama yang harus dijaga oleh PLN dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan.
Salah satu metode untuk menjamin hal ini adalah dengan menyediakan monitoring Supervisory Control and Data Acquisition (SCADA) dan digitalisasi peralatan pembangkit pada Sistem Kelistrikan Isolated.
Sistem Kelistrikan Isolated mayoritas masih menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di mana menggunakan energi primer sebagai bahan bakarnya.
Hadirnya sentuhan teknologi maka dapat membuat proses bisnis menjadi lebih lincah.
General Manager PLN UID Suluttenggo, Ari Dartomo menjelaskan digitalisasi sektor pembangkit merupakan salah satu dalam pilar transformasi PLN Group.
Daerah layanan PLN di Sulawesi Utara memiliki pembangkit yang berada di kepulauan seperti Pulau Bunaken, Pulau Manado Tua, Pulau Siladen dan Pulau pulau lainnya yang membutuhkan transformasi layanan lebih baik.
“Masuknya digitalisasi pembangkit membuat komunikasi dan pola informasi menjadi lebih akurat dan tepat. Sebagai pilot project, PLTD Siladen yang ada di Bunaken dipasang SCADA untuk memudahkan monitoring dan pemulihan Suplai Listrik,” ungkap Dartomo.
Manager PLN Unit Pelaksana Pengatur Distribusi (UP2D) Suluttenggo, Lalla menjelaskan bahwa tujuan dari masuknya SCADA pada peralatan pembangkit Sistem Isolated ini berfungsi untuk memudahkan proses evaluasi, monitoring dan pemulihan suplai listrik akibat gangguan.
“Hadirnya SCADA pada pembangkit isolated, maka akan memudahkan dalam hal komunikasi, monitoring, dan pemulihan suplai listrik” ujar Lalla.
Lalla menambahkan hadirnya SCADA pada peralatan pembangkit PLTD atau PLTM (Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro) sistem Sistem Kelistrikan _Isolated_maka akan lebih meningkat dalam hal evaluasi data, monitoring pembebanan, penormalan gangguan akan lebih cepat dan efisien.
“Dengan adanya digitalisasi pembangkit ini, maka kinerja pembangkit dapat dipantau secara online dan realtime sehingga kedepannya tindakan pemeliharaan dapat dilaksanakan dengan cepat dan tepat,” tutup Lalla.
(***/Finda Muhtar)