Bitung, VivaSulut.com – Ruangan teater Gedung Kesenian Kota Bitung riuh dengan tawa dan tepuk tangan puluhan penonton yang didominasi anak-anak muda Kota Bitung, Sabtu (11/5/2024).
Wali Kota Bitung, Maurits Mantiri jadi bahan roasting dalam acara Satu Dekade Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) Kota Bitung digelar di Gedung Kesenian.
Maurits didudukkan di atas panggung lengkap dengan lampu sorot layaknya sebuah pentas. Kemudian satu per satu para komedi tunggal naik meroasting dengan berbagai tema yang mengundang gelak tawa penonton termasuk Wali Kota.
Roasting diawali dari anggota stand up comedy, Hendra kemudian dilanjutkan Ian, Fafan, Andre dan Amir. Satu jam lebih, lima komika stand up comedy ini secara bergantian meroasting Maurits. Mulai dari penampilan, isu pribadi, kritik pemerintahan, sosial dan isu-isu politik dilontarkan dengan materi humor yang mengundang gelak tawa.
Maurits sendiri tak henti-hentinya tertawa lepas dan bertepuk tangan bersama benonton mendengar roasting yang dilontarkan para komika. Ia menikmati, kendati bahan roasting terkesan membuat “teling panas” tapi jadi hal yang lucu karena disampaikan dengan gaya komedi.
Setelah satu jam berlalu, giliran Maurits diberikan kesempatan untuk “membalas” kelima komika dengan melakukan roasting.
Namun bukannya mereoasting atau melakukan pembalasan, Maurits malah menyampaikan terima kasih dan mengapresiasi para komika yang tergabung dalam SUCI Kota Bitung.
“Comedy itu ruang kebebasan berekspresi. Seorang pejabat kemudian mendapat kritik di depan publik hal biasa. Kenapa harus sakit hati? Justru saya senang bisa diroasting oleh komika berbakat,” kata Maurits.
Malah menurutnya, bahan roasting yang disampaikan kelima komika masih standar, apalagi soal kritikan. Menurutnya, komika harus lebih peka dan lantang melakukan kritik kepada dirinya sebagai pemerintah demi Kota Bitung leih baik kedepannya.
Ia juga menyampaikan, fungsi humor itu bisa meruntuhkan dinding-dinding sosial karena semua orang sama di hadapan humor. Sehingga, kritik menjadi hal wajib dilakukan agar pemerintah bisa berbenah.
“Semua kritik yang disampaikan teman-teman komika pasti menjadi bahan masukan kepada kami pemerintah. Teruslah menyampaikan kritik dengan gaya jenaka dan menghibur,” katanya.
(redaksi)