Manado, VivaSulut.com – Program magang kerja ke Jepang yang disponsori Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Pemprov Sulut) disambut antusias para pelajar SMK dan mahasiswa di daerah.
Hingga kini, sedikitnya sudah ada 300-an lukisan SMK dan 24 mahasiswa yang telah berhasil mengikuti program magang, dimana mereka mendapat banyak pelajaran serta uang ketika magang ke Jepang.
Bahkan sudah ada 1.000 lulusan SMK yang telah antri untuk dapat bekerja ke Jepang.
Demikian diungkapkan Sulawesi Utara, Olly Dondokambey, berkesempatan melakukan dialog interaktif dengan guru dan siswa beberapa sekolah SMK Negeri di Sulut dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional, Kamis (2/5/2024).
“Kurang lebih sudah 300-an lulusan SMK asal Sulawesi Utara yang saat ini menjalani magang kerja di Jepang. Juga sudah 24 mahasiswa Unima yang sudah berangkat. Selama satu tahun mereka di sana, belajar tapi juga dapat uang (insentif),” ungkap Gubernur Olly.
Olly Dondokambey yang berada di Aula Mapalus Kantor Gubernur berbincang secara daring dengan perwakilan dari SMK Negeri 1 Tondano, SMK Negeri 1 Kotamobagu, SMK Negeri 1 Ratahan dan beberapa sekolah lain.
Gubernur turut menanyakan kesiapan pelajar SMK untuk mengikuti program magang ke Jepang.
Dari dialog ini terungkap antusiasme para siswa untuk ikut program magang kerja di Jepang.
Seperti yang diutarakan perwakilan SMK Negeri 1 Ratahan, dimana sudah ada 22 lulusan yang saat ini sementara mengikuti magang ke Negeri Sakura.
Untuk tahap selanjutnya sebanyak 60 siswa yang telah mendaftar.
Gubernur Olly memberi apresiasi sekaligus mengajak pelajar untuk ikut program magang sekaligus berkarir di Negeri Sakura.
Sementara itu, Kadis Diknas Provinsi Sulut, Femmy J Sulut menuturkan saat ini ada sekitar 150-an orang yang sementara mengikuti pelatihan untuk kesiapan ke Jepang.
“Nanti akan dibuka tahap 2, dan sudah hapir 1.000 orang yang antri mendaftar,” ungkap Suluh.
Turut hadir dalam perayaan Hardiknas di Sulut, Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw, Ketua TP PKK Sulut Rita Dondokambey Tamuntuan, Staf Ahli Gubernur Sulut dr Devi Kandouw Tanos, Sekprov Steve Kepel dan jajaran pejabat Pemprov Sulut.
(Finda Muhtar)