Tondano, VivaSulut.com – Organisasi pelaku wisata petulangan, Indonesia Adventure Travel Trade Association (IATTA) resmi hadir di Sulawesi Utara (Sulut).
Kehadiran IATTA ditandai dengan pelantikan pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) IATTA Sulut periode 2025-2030 di Ma’nda Cafe & Resto Danau Tondano, Sabtu (22/11/2024).
Bob Sumoked dilantik sebagai Ketua IATTA Sulut 2025-2030 oleh Ketua Umum IATTA, Amalia Yunita didampingi pendiri IATTA, Cahyo Alkantana.
Amalia dalam sambutannya mengatakan, IATTA hadir untuk memastikan semua pelaku wisata petualangan melakukan kegiatannya dengan aman dan nyaman, sesuai etika profesi serta memperhatikan keberlangsungan lingkungan hidup/sustainable tourism.
“Visi dan misi IATTA adalah menjadikan Indonesia sebagai destinasi utama wisata petualangan dunia yang berkualitas, berkelanjutan, dan berdaya saing global,” kata Amelia.
Cahyo sendiri menyampaikan, Sulut punya potensi wisata petualangan yang sangat beragam.
“Maka IATTA harus berpikir out of the box untuk menciptakan atraksi wisata yang baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya untuk menarik wisatawan berkunjung ke Sulut,” katanya.
Usai dilantik, Bob menyampaikan antusiasme dari pengelola pariwisata petualangan yang bergabung dengan IATTA Sulut sangat tinggi.
“Animo pengelola pariwisata petulangan tinggi, ini dibuktikan dengan masuknya personel dari FASI, FAJI, FPTI, APGI, POSSI, PADI, AWISTA, AELI, FREE DIVING, FORMASI (mancing) bahkan UNIT SAR Manado dalam kepengurusan,” kata Bob.
Bob berharap, dengan hadirnya IATTA di Sulut, wisata petulangan makin digandrungi wisatawan serta pelaku usaha satu presepsi dalam menjalankan usaha.
“Mari bergandengan tangan memajukan wisata petualangn Sulut yang aman dan nyaman,” katanya.
Sejarah
Indonesia Adventure Travel Trade Association (IATTA) resmi didirikan dan dideklarasikan pada 10 November 2017 di Hotel Ibis Tamarin, Jakarta, oleh 58 pelaku industri dan media wisata petualangan dari seluruh Indonesia, bersama sejumlah asosiasi yang menaungi kegiatan petualangan seperti AELI, ASTAGA, ACI, FAJI, APGI, FPTI, dan APTIPI.
Asosiasi ini lahir dari semangat untuk menjadikan Indonesia sebagai destinasi wisata petualangan kelas dunia, sekaligus mitra strategis pemerintah dalam mengembangkan kebijakan yang mendorong pertumbuhan sektor ini secara berkelanjutan, aman, dan inklusif.
Pada masa awal berdirinya, IATTA dipimpin oleh Cahyo Alkantana sebagai Ketua Umum terpilih pertama, didampingi oleh Amalia Yunita sebagai Sekretaris Jenderal, bersama jajaran pengurus pusat yang terdiri dari tokoh-tokoh dari berbagai bidang petualangan.
Di bawah kepemimpinan Cahyo Alkantana, IATTA berhasil membangun fondasi organisasi, memperluas jejaring ke sepuluh wilayah di Indonesia, serta menanamkan nilai-nilai profesionalisme, keselamatan, dan tanggung jawab sosial sebagai prinsip utama wisata petualangan nasional.
Seiring perjalanan waktu, IATTA terus berkembang menjadi ekosistem kolaboratif yang menyatukan operator, asosiasi, komunitas, lembaga pendidikan, dan pemerintah.
Tonggak sejarah penting berikutnya terjadi pada 16 September 2025, ketika melalui Musyawarah Nasional (Munas) IATTA 2025, kepemimpinan organisasi beralih secara aklamasi kepada Dr. Amalia Yunita sebagai Ketua Umum periode 2025–2029.
Di bawah kepemimpinan baru ini, IATTA berkomitmen memperkuat tata kelola organisasi, memperluas jaringan internasional, dan mempercepat transformasi industri wisata petualangan Indonesia menuju masa depan yang berdaya saing global dan berkelanjutan.

Susunan DPW IATTA Sulut 2025-2030
Dewan Pembina:
1. Kades Pariwisata Sulut (ex officio)
2. Kadis Kehutanan Sulut (ex officio)
3. Kadis Pemuda &Olah Raga (ex officio)
Dewan Pengawas:
1. Martin L Tumbelaka, SH
2. Joune Ganda, MAP, MSi
3. Dr Richard Sualang
4. Drevy Malalantang
5. Nanvie Tagah, SIP
6. Steven Malonda, SIP, Msi, MH
7. Alwan Hatma, SPd
Dewan Pengurus
Ketua Umum: Bob Sumoked,SPd
Sekretaris Umum: Mauldy Maili
Bendahara: Lauhien Kowaas
(redaksi)





