Manado, VivaSulut.com —Di balik keberhasilan PLN meraih sertifikasi Great Place to Work 2025, terdapat proses panjang pembangunan budaya kerja yang konsisten. Direktur Legal dan Manajemen Human Capital PLN, Yusuf Didi Setiarto, menegaskan bahwa budaya perusahaan menjadi pondasi utama transformasi organisasi.
Didi menjelaskan bahwa PLN menerapkan tiga pilar budaya utama: GRC Culture (Governance, Risk, and Compliance), Collaboration and Performance Culture, dan Customer Centric Culture. Ketiganya menjadi kerangka yang membawa PLN menuju perusahaan kelas dunia yang berkelanjutan dan terpercaya.
Selain itu, terdapat tujuh program prioritas budaya, seperti Customer Centric Culture, Budaya Penghapusan Kemubadziran, Wellbeing, hingga Safety Culture. Implementasi program ini dijalankan oleh lebih dari 11.000 culture ranger di seluruh unit PLN Group.
Komitmen budaya tersebut membuahkan hasil. Employee Engagement Index PLN mencapai skor 89, melampaui rata-rata perusahaan benchmark di Indonesia, Asia, hingga Fortune 500.
“Skor GPTW sebesar 92 ini menjadi tolak ukur kualitas organisasi yang baik, bahwa PLN adalah rumah bagi para insan yang merasa dihargai, dipercaya, dan termotivasi untuk memberikan yang terbaik,” ungkap Didi.
PLN menegaskan bahwa kesejahteraan, kesetaraan, dan kebahagiaan pegawai menjadi prioritas dalam transformasi berkelanjutan, sejalan dengan upaya peningkatan layanan dan kinerja bisnis perusahaan.(*)





