Di COP30, Indonesia Tegaskan Aksi Nyata Menuju NZE 2060, PLN Siap jadi Motor Transisi Penggerak

Manado, VivaSulut.com — Pemerintah Indonesia menegaskan komitmennya untuk memimpin aksi global dalam mitigasi perubahan iklim dan percepatan transisi menuju Net Zero Emissions (NZE) pada 2060 atau lebih cepat. Pernyataan ini disampaikan oleh Utusan Khusus Presiden untuk Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo, mewakili Presiden Prabowo Subianto, dalam sesi Leaders Summit Conference of the Parties ke-30 (COP30) di Belém, Brasil, Kamis (6/11) 2025.
“Indonesia datang ke Belém dengan membawa pesan yang jelas, kami tetap berkomitmen untuk memperkuat komitmen iklim nasional dan siap bekerja sama dengan negara-negara lain untuk mewujudkan aksi iklim yang nyata, inklusif, dan ambisius,” tegas Hashim.
Dalam Second Nationally Determined Contribution (SNDC), Indonesia menargetkan pengurangan emisi 1,2 hingga 1,5 gigaton karbon dioksida ekuivalen (CO2e) pada 2035. Upaya ini didukung peningkatan bauran energi terbarukan menjadi 23 persen pada 2030 serta pengembangan teknologi baru seperti energi nuklir.
Hashim menambahkan bahwa Peraturan Presiden Nomor 109 tentang Waste to Energy dan Peraturan Presiden Nomor 110 tentang Nilai Ekonomi Karbon menjadi landasan penting dalam membangun sistem dekarbonisasi nasional dan pengendalian emisi gas rumah kaca.
Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, menekankan bahwa COP30 menjadi momentum membuktikan bahwa pembangunan hijau tidak hanya mungkin, tetapi juga menguntungkan. “Keadilan iklim berarti memastikan tak ada yang tertinggal. Indonesia siap memimpin dengan memberi teladan, memadukan kebijakan, sains, dan nilai sosial untuk masa depan yang lebih baik,” ujar Hanif.(*)

Pos terkait