Manado, VivaSulut — Suasana Desa Aek Horsik, Kecamatan Badiri, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara berubah pada malam yang selama ini hanya ditemani gelap. Cahaya lampu mulai menyala di rumah-rumah sederhana, menandai babak baru bagi 31 keluarga prasejahtera yang akhirnya menikmati listrik melalui program penyambungan listrik gratis “Berbagi Cahaya, Menumbuhkan Harapan”.
Program ini menjadi kado istimewa menjelang peringatan Hari Listrik Nasional (HLN) ke-80 dan membuka harapan baru bagi banyak keluarga, termasuk Marluga Marbun yang selama bertahun-tahun bergantung pada lampu minyak.
“Selama ini rumah kami gelap, kalau malam hanya pakai lampu minyak. Untuk beraktivitas di rumah saja kami kesulitan,” tutur Marluga yang tak kuasa menyembunyikan harunya saat melihat cahaya bohlam menerangi setiap sudut rumahnya.
Kini, keseharian keluarga petani bayam dan kangkung itu berubah lebih baik. Anak-anaknya yang dulu belajar dalam temaram, kini bisa membaca hingga malam hari. Aktivitas keluarga juga menjadi lebih nyaman.
“Sekarang anak-anak bisa belajar malam hari, dan kami bisa beraktivitas lebih lama. Sangat membantu sekali. Terima kasih, PLN,” ujarnya.
Bupati Tapanuli Tengah, Masinton Pasaribu, turut mengapresiasi langkah PLN yang hadir hingga ke pelosok desa.
“Atas nama Pemerintah Daerah, kami berterima kasih kepada PLN. Kehadiran listrik bukan hanya menerangi rumah, tapi juga menerangi masa depan,” ungkapnya.
Menurutnya, listrik menjadi kebutuhan dasar yang mempengaruhi pendidikan, ekonomi, hingga masa depan generasi di Tapanuli Tengah.(*)





