PLN dan J&F S.A Brasil Teken MoU di Depan Dua Presiden, Sepakat Kembangkan PLTA di Indonesia

Manado, VivaSulut.com — Upaya Indonesia memperkuat ketahanan energi dan mempercepat transisi menuju energi bersih memasuki babak baru. PT PLN (Persero) resmi menandatangani nota kesepahaman dengan perusahaan multibisnis asal Brasil, J&F S.A, untuk melakukan studi pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
Penandatanganan MoU tersebut berlangsung di Jakarta, Kamis (23/10), dan disaksikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto serta Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva. Kerja sama ini mendukung pengembangan 11,7 GW pembangkit listrik tenaga air sebagaimana tertuang dalam RUPTL 2025–2034.
Presiden Prabowo menekankan bahwa kemitraan dengan Brasil memiliki arti strategis dalam memperkuat posisi kedua negara sebagai kekuatan ekonomi baru di kawasan global south.
“Kita berdua adalah kekuatan ekonomi baru yang tengah meningkat secara terus-menerus. Kita merupakan dua kekuatan global south. Karena itu, kerja sama antara Indonesia dan Brasil memiliki arti strategis dan kami berdua memandang sangat penting hubungan ini,” ujar Presiden Prabowo.
Ia juga menyebut pertemuan bilateral dengan Presiden Lula da Silva berjalan intensif dan produktif, di mana kedua negara sepakat memperkuat kolaborasi di banyak sektor.
“Kita sudah punya defense cooperation agreement dengan Brasil dan ini dalam rangka ratifikasi. Tadi saya sebut di bidang energi juga kita sepakat, dan kita menandatangani kesepakatan di bidang energi yang cukup signifikan antara PLN dan pihak swasta. Di bidang ilmu pengetahuan dan penelitian kita juga telah melaksanakan kerja sama,” tuturnya.
Presiden Brasil, Luiz Inácio Lula da Silva, menyambut positif penguatan kemitraan strategis dengan Indonesia sebagai dua negara demokrasi besar yang memiliki orientasi pembangunan berkeadilan.
“Saya datang ke sini dengan harapan tinggi untuk memperbarui kemitraan strategis kita, menjalin perjanjian baru, tidak hanya perdagangan bilateral, tetapi juga berinvestasi dalam hal-hal baru seperti kecerdasan buatan, sentralisasi data, memperdalam hubungan ilmiah dan teknologi kita, meningkatkan hubungan antaruniversitas kita, dan yang terpenting, memiliki kebijakan perdagangan yang seimbang antara keduanya. Kebijakan ini haruslah saling menguntungkan,” ungkap Presiden Lula da Silva.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyampaikan apresiasi atas dukungan pemerintah dalam membuka ruang kerja sama internasional yang memperkuat agenda transisi energi Indonesia.
“Kami berterima kasih atas dukungan Pemerintah dalam membuka ruang kolaborasi internasional yang memperkuat langkah PLN menuju energi bersih. Kerja sama ini tidak hanya mempercepat pengembangan PLTA, tetapi juga mempertegas komitmen kita untuk menyediakan energi yang lebih hijau, adil, dan berkelanjutan bagi seluruh masyarakat Indonesia,” ujar Darmawan.
Darmawan menegaskan bahwa pengembangan PLTA menjadi salah satu prioritas utama dalam mencapai target RUPTL 2025–2034.
“Kami optimistis kerja sama ini akan menjadi enabler bagi percepatan pengembangan PLTA di tanah air. Melalui kolaborasi ini, kita tidak hanya berbagi pengetahuan dan teknologi, tetapi juga menjalankan tanggung jawab bersama untuk menghadirkan masa depan energi yang hijau, berkelanjutan, dan membawa manfaat bagi generasi mendatang,” tutupnya.(*)

Pos terkait