Manado, VivaSulut.com — Rehabilitasi mangrove yang dilakukan PLN di Semarang dan Demak merupakan bagian dari langkah besar perusahaan dalam memperkuat ketahanan ekosistem pesisir sekaligus menjawab tantangan perubahan iklim. Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan bahwa upaya tersebut bukan hanya soal penghijauan, tetapi merupakan wujud nyata tanggung jawab lingkungan.
“Menanam mangrove berarti menanam kehidupan. Akar mangrove menahan abrasi, batangnya menahan ombak, dan daunnya menyerap karbon. Ini adalah bentuk nyata komitmen PLN untuk melindungi pesisir, memperkuat ketahanan lingkungan, dan mendukung target Net Zero Emissions,” ungkap Darmawan.
General Manager PLN Unit Induk Pembangkitan (UIK) Tanjung Jati B, Andi Makkasau, menjelaskan bahwa sepanjang 2025 PLN mendukung rehabilitasi mangrove di berbagai wilayah Jawa Tengah sebagai bagian dari prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).
“Rehabilitasi mangrove bukan hanya tentang menanam pohon, namun juga memupuk harapan dan ketahanan bagi masyarakat pesisir. Melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, kami percaya langkah ini akan membawa manfaat jangka panjang yang nyata bagi masyarakat,” ujar Andi.
Program ini dijalankan melalui kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari kementerian, pemerintah daerah hingga lembaga pendidikan. Selain itu, PLN juga memberikan instalasi pemanen air hujan untuk membantu kebutuhan air bersih masyarakat sekaligus mengurangi genangan.
Hingga Oktober 2025, PLN bersama masyarakat telah menanam 218.179 bibit mangrove dan merehabilitasi 158 hektare lahan di berbagai wilayah Indonesia, mempertegas peran PLN dalam upaya mitigasi krisis iklim.
(***/Finda Muhtar)





