Sangihe, VivaSulut.com — Komitmen Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe untuk memperkuat sektor pertanian terus diwujudkan. Kamis (17/10/2025), Bupati Sangihe Michael Thungari memimpin langsung kegiatan penanaman hortikultura, jagung, dan padi di Kampung Balane, Kecamatan Tamako, sebagai langkah nyata menuju kemandirian dan ketahanan pangan daerah.
Kegiatan tersebut berlangsung semarak dengan melibatkan unsur pemerintah daerah, TNI, Polri, kelompok tani, serta masyarakat setempat. Penanaman jagung dilakukan di Lendongan 3 dengan pendampingan Polsek Tamako, sementara penanaman padi dilakukan di Lendongan 1 bersama Koramil 03 Tamako.
Kapitalaung Kampung Balane Henry Mahambeng, dalam laporannya menyebutkan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk dukungan terhadap program ketahanan pangan nasional dan daerah, sekaligus wujud gotong royong masyarakat dalam membangun pertanian berkelanjutan di wilayah kepulauan.
Dalam sambutannya, Bupati Michael Thungari menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor antara pemerintah daerah, TNI/Polri, dan masyarakat dalam memperkuat sektor pertanian.
“Kegiatan ini bukti nyata bahwa sinergitas antara pemerintah daerah, TNI, Polri, dan masyarakat berjalan dengan baik. Hari ini kita bersama menanam hortikultura, jagung, dan padi. Dari total lahan padi sekitar 90 hektar di Sangihe, baru 20 hektar yang ditanami. Target kita tahun ini meningkat hingga 60 hektar,” ungkap Bupati Michael.
Ia juga menekankan bahwa dukungan terhadap petani tidak boleh berhenti di tahap penanaman saja, tetapi harus berlanjut hingga proses pemanenan dan pemasaran hasil pertanian. Data pertanian pun, kata dia, perlu terus diperbarui agar kebijakan intervensi di lapangan dapat lebih tepat sasaran.
Dalam kesempatan itu, Bupati Michael juga menyinggung data statistik dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang dinilai belum sepenuhnya mencerminkan kondisi ekonomi riil masyarakat kepulauan.
“Sangihe adalah penghasil sagu terbesar di Sulawesi Utara, tetapi sagu dan bete tidak dimasukkan dalam indikator pangan oleh BPS. Akibatnya, angka kemiskinan kita tampak tinggi secara statistik, padahal masyarakat hidup dari bahan pangan lokal itu,” jelasnya.
Bupati pun mendorong dinas terkait untuk terus berkoordinasi dengan BPS agar metode perhitungan bisa menyesuaikan karakteristik daerah kepulauan, di mana pangan lokal memiliki peran vital dalam menopang ekonomi masyarakat.
Menutup sambutannya, Bupati Michael menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat, mulai dari Kodim 1301/Sangihe, Koramil Tamako, pemerintah kecamatan dan kampung, hingga kelompok tani.
“Terima kasih atas kebersamaan dan semangat gotong royong. Semoga kegiatan menanam bersama ini membawa berkat, mengurangi ketergantungan pangan dari luar daerah, serta menstabilkan harga kebutuhan pokok di Sangihe,” tutur Bupati.
Langkah ini diharapkan menjadi tonggak baru bagi kebangkitan pertanian lokal di Kabupaten Kepulauan Sangihe — bukan hanya untuk meningkatkan produksi pangan, tetapi juga untuk memperkuat ekonomi masyarakat tani di wilayah perbatasan utara Indonesia itu. (Nie)