Hadiri Ibadah Pemakaman Mendiang Istri Bupati Sangihe ke-17, Bupati Michael Thungari Kenang Keteladanan Mendiang Ibu Georgina Mende Mandik

created by InCollage

Sangihe,VivaSulut.com — Suasana haru menyelimuti ibadah pemakaman mendiang Ibu Georgina Mende Mandik, istri dari almarhum Kolonel Infanteri Yan Mende Bupati Kepulauan Sangihe ke-17 periode 1981–1986. Ibadah yang digelar Minggu (11/10/2025) di Tikala Kumaraka Manado ini turut dihadiri Bupati Kepulauan Sangihe Michael Thungari, yang menyampaikan sambutan penuh penghormatan atas jasa dan keteladanan almarhumah.

Dalam sambutannya, Bupati Thungari mengatakan bahwa Ibu Georgina Mende Mandik bukan sekadar pendamping seorang pemimpin, melainkan sosok yang turut memberi warna dalam perjalanan pemerintahan dan kehidupan sosial masyarakat Sangihe.

Bacaan Lainnya

“Mendiang Ibu Georgina adalah istri yang setia, rendah hati, dan penuh kasih. Beliau menjadi penopang utama dalam setiap langkah dan keputusan suaminya, serta turut menanamkan nilai-nilai pelayanan dan kepedulian bagi masyarakat,” ungkap Thungari.

Bupati juga menuturkan bahwa kehidupan mendiang tak dapat dipisahkan dari sosok suaminya, Kolonel Infanteri Yan Mende, seorang pemimpin yang sederhana dan berjiwa rakyat. Di balik ketegasan suami, kata Thungari, ada kelembutan dan kebijaksanaan Ibu Georgina yang ikut membentuk karakter kepemimpinan yang humanis.

Selain itu, Thungari menyinggung warisan berharga keluarga Mende–Mandik bagi masyarakat Sangihe, salah satunya Festival Masamper, yang pertama kali diperkenalkan secara resmi pada tahun 1984 di masa kepemimpinan Bupati Yan Mende.

“Melalui perhatian dan dukungan keluarga Mende–Mandik, Masamper menjadi simbol kebersamaan dan identitas budaya Sangihe yang kini dikenal hingga tingkat nasional bahkan internasional,” tutur Thungari.

Bupati juga mengisahkan berbagai kenangan dan kesaksian masyarakat tentang ketulusan keluarga tersebut, termasuk sebuah kisah nyata mengenai kepedulian sosial Ibu Georgina dan almarhum suaminya terhadap seorang anak sekolah yang bekerja sebagai penyapu halaman kantor daerah pada awal 1980-an. Anak itu, lanjut Thungari, mendapat bantuan beras dan uang bulanan karena ketekunan dan kejujurannya.

“Kisah sederhana itu menunjukkan betapa kuatnya nilai kemanusiaan yang tumbuh dari keluarga Mende–Mandik,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Michael Thungari juga menyampaikan rasa kehilangan mendalam atas berpulangnya sosok yang disebutnya sebagai “ibu bagi masyarakat Sangihe”.

“Atas nama pemerintah dan seluruh rakyat Kepulauan Sangihe, saya menyampaikan terima kasih serta penghormatan yang setinggi-tingginya atas dedikasi dan teladan hidup Ibu Georgina Mende Mandik. Warisan moral dan kasih beliau akan selalu kami kenang dan jadikan inspirasi dalam melayani rakyat,” ucapnya.

Mengakhiri sambutannya, Bupati Thungari menyampaikan doa penghiburan bagi keluarga besar Mende–Mandik yang ditinggalkan.

“Selamat jalan, Ibu Georgina Mende Mandik. Istirahatlah dalam damai Tuhan. Jejak kasih, kesetiaan, dan keteladananmu akan terus hidup dalam hati masyarakat Sangihe,” tutupnya. (Nie)

Pos terkait