Manado, VivaSulut.com — PT Gorontalo Sejahtera Mining (GSM), anak usaha PT Merdeka Gold Resources (MGR), resmi menerima pasokan listrik jumbo 30.000.000 volt ampere (VA) dari PT PLN (Persero). Suplai listrik ini akan menjadi sumber energi utama dalam mendukung operasional pertambangan Emas Pani di Gorontalo, sekaligus menegaskan dukungan PLN terhadap agenda hilirisasi nasional.
Presiden Direktur PT MGR dan PT GSM, Boyke Poerbaya Abidin, mengungkapkan bahwa pasokan listrik skala besar ini menjadi penggerak penting untuk mengoptimalkan proses produksi.
“Penyambungan 30.000.000 VA mulai dikonstruksi pada Januari 2025. Dalam waktu 10 bulan, sebanyak 38 tower berhasil dibangun, dan hari ini listrik sudah dapat beroperasi 3 bulan lebih cepat dari jadwal,” ujarnya pada peresmian pengoperasian listrik untuk PT GSM, Kamis (2/10) 2025.
Ia juga mengapresiasi percepatan yang dilakukan PLN.
“PLN menjawab tantangan ini dengan penuh kesungguhan, dan kita patut bersyukur percepatan ini dapat terealisasi sesuai target sebagai bukti nyata komitmen dan kolaborasi kita bersama,” tutur Boyke.
Bupati Pohuwatu, Saipul A. Mbuinga, turut memberikan apresiasi atas hadirnya pasokan listrik tersebut. Menurutnya, selain mendukung kegiatan industri, keberadaan listrik PLN juga memberi dampak ekonomi yang lebih luas.
“Sambungan listrik tersebut tidak hanya mendorong produktivitas perusahaan, tetapi juga memiliki domino effect terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat dan juga terhadap peningkatan PAD, diawali dengan masuknya listrik ke daerah konsesi,” ucapnya.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan bahwa pasokan listrik ini menjadi bagian dari komitmen PLN mendukung visi Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto terkait hilirisasi dan industrialisasi nasional.
“Selaras dengan Visi Asta Cita Presiden, kami siap memberi pelayanan prima dengan menyuplai listrik andal ke perusahaan industri pertambangan di tanah air. Rampungnya sambungan listrik ke PT GSM adalah wujud dari komitmen itu, dan kami berharap dukungan ini bisa memberi dampak nyata pada operasional dan produksi pertambangan di Pohuwatu,” tegas Darmawan.
(***/Finda Muhtar)
