PLN Genjot Co-Firing Biomassa, Wujudkan Transisi Energi Berbasis Pemberdayaan Petani

Manado, VivaSulut.com – PLN menegaskan komitmennya memperluas penerapan co-firing biomassa di pembangkit listrik sebagai bagian dari strategi akselerasi swasembada energi bersih. Program ini tidak hanya menekan emisi karbon, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat, terutama petani di daerah penghasil komoditas pertanian.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyampaikan bahwa upaya ini sejalan dengan arah kebijakan pemerintah dalam mendorong energi bersih yang terjangkau sekaligus menumbuhkan ekonomi lokal.
“Sesuai arahan dari Bapak Presiden Prabowo Subianto, PLN terus mendukung agenda swasembada energi dari pemerintah. Dulu PLN hanya bertugas menyediakan listrik, tetapi kini tugas PLN adalah menyediakan energi yang bersih dan affordable untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, mengentaskan kemiskinan, sekaligus pada saat yang sama juga menjaga kelestarian lingkungan,” ungkap Darmawan.
Di sisi lain, Direktur Utama PLN Nusantara Power, Ruly Firmansyah, menekankan bahwa pemanfaatan limbah pertanian—seperti limbah jagung di PLTU Tanjung Awar-Awar—merupakan contoh nyata bahwa transisi energi dapat mendorong kesejahteraan petani.
“Pemanfaatan limbah jagung menjadi biomassa co-firing di PLTU Tanjung Awar-Awar adalah bukti bahwa transisi energi dapat berjalan seiring dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Kami tidak hanya menekan emisi karbon, tetapi juga menciptakan nilai tambah bagi petani lokal yang selama ini kesulitan mengelola limbah pertaniannya,” tutup Ruly.
PLN memastikan bahwa model kerja sama berbasis ekonomi kerakyatan seperti ini akan terus dikembangkan di berbagai daerah untuk mendukung ketahanan energi nasional sekaligus meningkatkan pendapatan masyarakat melalui pemanfaatan limbah menjadi sumber energi terbarukan.
(***/Finda Muhtar)

Pos terkait