MoU Energi Bersih Indonesia–Brasil Dorong Akselerasi PLTA Nasional

Manado, VivaSulut.com — Kerja sama energi bersih antara Indonesia dan Brasil memasuki babak penting setelah PT PLN (Persero) dan perusahaan J&F S.A dari Brasil menandatangani nota kesepahaman mengenai studi pengembangan PLTA di Indonesia. Penandatanganan dilakukan di Jakarta dan disaksikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto serta Presiden Luiz Inácio Lula da Silva.
MoU ini menjadi salah satu agenda utama dalam pertemuan bilateral kedua pemimpin, yang juga membahas penguatan hubungan di berbagai sektor strategis. Presiden Prabowo menilai kolaborasi dengan Brasil mencerminkan keselarasan visi kedua negara sebagai kekuatan ekonomi berkembang di kawasan selatan global.
“Kita berdua adalah kekuatan ekonomi baru yang tengah meningkat secara terus-menerus. Kita merupakan dua kekuatan global south. Karena itu, kerja sama antara Indonesia dan Brasil memiliki arti strategis dan kami berdua memandang sangat penting hubungan ini,” ujar Presiden Prabowo.
Ia menambahkan bahwa pertemuan bilateral kali ini menghasilkan sejumlah kesepakatan di bidang energi, pertahanan, teknologi, hingga penelitian ilmiah.
“Kita sudah punya defense cooperation agreement dengan Brasil dan ini dalam rangka ratifikasi. Tadi saya sebut di bidang energi juga kita sepakat, dan kita menandatangani kesepakatan di bidang energi yang cukup signifikan antara PLN dan pihak swasta. Di bidang ilmu pengetahuan dan penelitian kita juga telah melaksanakan kerja sama,” tutur Presiden Prabowo.
Dari sisi Brasil, Presiden Lula da Silva menyampaikan pentingnya memperbarui kemitraan strategis untuk memperkuat fondasi ekonomi dan teknologi kedua negara.
“Saya datang ke sini dengan harapan tinggi untuk memperbarui kemitraan strategis kita, menjalin perjanjian baru, tidak hanya perdagangan bilateral, tetapi juga berinvestasi dalam hal-hal baru seperti kecerdasan buatan, sentralisasi data, memperdalam hubungan ilmiah dan teknologi kita, meningkatkan hubungan antaruniversitas kita, dan yang terpenting, memiliki kebijakan perdagangan yang seimbang antara keduanya. Kebijakan ini haruslah saling menguntungkan,” ungkapnya.
Dari perspektif ketenagalistrikan, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menegaskan bahwa MoU ini akan mendorong percepatan pemanfaatan potensi energi air Indonesia yang sangat besar.
“Kami berterima kasih atas dukungan Pemerintah dalam membuka ruang kolaborasi internasional yang memperkuat langkah PLN menuju energi bersih. Kerja sama ini tidak hanya mempercepat pengembangan PLTA, tetapi juga mempertegas komitmen kita untuk menyediakan energi yang lebih hijau, adil, dan berkelanjutan bagi seluruh masyarakat Indonesia,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa target pengembangan PLTA sebesar 11,7 GW dalam RUPTL 2025–2034 membutuhkan sinergi global, termasuk transfer teknologi dan studi bersama yang kini difasilitasi melalui MoU dengan J&F S.A.
“Kami optimistis kerja sama ini akan menjadi enabler bagi percepatan pengembangan PLTA di tanah air. Melalui kolaborasi ini, kita tidak hanya berbagi pengetahuan dan teknologi, tetapi juga menjalankan tanggung jawab bersama untuk menghadirkan masa depan energi yang hijau, berkelanjutan, dan membawa manfaat bagi generasi mendatang,” tutup Darmawan.
(***/Finda Muhtar)

Pos terkait