Manado, VivaSulut.com — PT PLN (Persero) mengerahkan sumber daya teknis dan personel untuk memastikan suplai listrik selama rangkaian The 41st HAPUA Meetings berlangsung aman. Kesiapan ini mencakup pengawalan ketat jaringan kelistrikan, pemantauan digital, hingga penyediaan peralatan pendukung di seluruh titik acara.
General Manager PLN UIW NTT, F. Eko Sulistyono, menjelaskan bahwa cadangan daya kelistrikan di Flores mencukupi untuk mendukung kebutuhan acara internasional tersebut. Dengan daya mampu pasok mencapai 107,40 MW dan beban puncak 96,48 MW, PLN menyiapkan ruang aman pasokan energi.
“Kami memastikan seluruh infrastruktur kelistrikan di Labuan Bajo siaga penuh agar seluruh pihak yang terlibat merasa aman dan nyaman,” ujar Eko.
Sebagai bentuk penguatan pengamanan, PLN mengerahkan 59 personel siaga 24 jam di beberapa lokasi strategis seperti venue utama, hotel, bandara, dan rumah sakit. PLN juga menyediakan empat unit Uninterruptible Power Supply (UPS) untuk menjaga keandalan suplai.
“Kami juga memanfaatkan teknologi digital SCADA sehingga dapat memantau seluruh rangkaian jaringan di semua venue secara realtime,” jelas Eko.
Dari sisi nasional, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan bahwa kesiapan PLN dalam mendukung gelaran internasional tersebut telah melalui berbagai tahapan evaluasi dan penguatan.
“Berbagai upaya telah dilakukan, mulai dari asesmen menyeluruh pada infrastruktur kelistrikan hingga menetapkan masa siaga kelistrikan selama 7 hari, yakni 28 September hingga 4 Oktober 2025,” ujar Darmawan.
Ia menyebut forum ini sangat penting bagi masa depan kerja sama energi kawasan.
“Momentum ini menjadi wadah bagi negara-negara ASEAN untuk bergandengan tangan menuju masa depan energi berkelanjutan. PLN memastikan seluruh agenda berjalan lancar sehingga dapat menghasilkan solusi konkret bagi percepatan transisi energi sekaligus penguatan ketahanan energi,” tambah Darmawan.
Dengan kombinasi sistem yang andal dan pengamanan lapangan secara intensif, PLN memastikan penyelenggaraan HAPUA Meetings ke-41 berjalan sukses dan memperkuat posisi Indonesia sebagai penggerak integrasi energi di Asia Tenggara.
(***/Finda Muhtar)





