Jakarta, VivaSulut.com – Santy Gerald Luntungan mengaku bersyukur dan bangga bisa tampil di Istana Merdeka membawakan Tarian Kabasaran, Minggu (17/8/2025).
Santy tampil bersama 200 peserta Tari Kabasaran dalam rangkaian Upacara Penurunan Bendera HUT ke-80 RI di Istana Merdeka, disaksikan Presiden Prabowo Subianto.
Mantan Ketua DPRD Kota Bitung menceritakan, sebelum tapil, 200 penari mempersiapkan diri secara intens sepekan sebelum 17 Agustus.
Sebagian besar penari, kata dia, adalah relawan ini berasal dari wilayah Jabodetabek yang tergabung dalam Kerukunan Keluarga Kawanua (K3) dipimpin Angelica Tengker.
“Sebagian lagi datang dari Manado, Palu, Bandung, Kalimantan Timur dan Banten,” kata Santy, Senin (18/8/2025).
“Dari Manado, ada tiga orang selain saya, yakni Piet Hein Pusung dan Christian Simboh,” sambungnya.
Latihan, lanjut peslalom nasional ini, dimulai sejak Minggu 10 Agustus serta tidak mudah memadukan 200 orang yang datang dari latar belakang beragam.
Selama latihan, mereka dipandu pakar Koreografi Kontemporer, Eko Suprianto. Mulai dari bahasa atau komando yang digunakan penari hingga gerakan koreo.
“Semua terbayarkan setelah tampil. Ada kebanggaan bisa bersama ratusan anak Kawanua lainnya, tampil membawakan Kabasaran di HUT ke-80 RI di Istana Merdeka,” katanya.
Apalagi, kata dia, Tarian Kabasaran dibawakan secara kolosal di moment sakral yakni peringatan HUT RI di Istana Merdeka, baru kali ini.
“Sangat bangga dan terima kasih kepada Pak Presiden Parbowo dan Ketua K3, Angelica Tengker yang telah memberikan ruang menampilkan budaya identitas Minahasa di Istana Merdeka,” katanya.
(redaksi)