Manado, VivaSulut.com – Pulau Gangga dan Talise, dua permata di perbatasan laut Sulawesi Utara, akhirnya merasakan denyut listrik 24 jam penuh.
Ini untuk pertama kalinya sejak Indonesia merdeka baru menikmati energi listrik sepenuhnya.
Founder Dewan Energi Mahasiswa (DEM) Sulut, Erwin Damanik, memberikan apresiasi tinggi atas gerak cepat Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dan PLN UID Suluttengo, khususnya melalui kolaborasi Gubernur Sulawesi Utara Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus, dan GM PLN UID Suluttengo Usman Bangun, yang mampu mewujudkan listrik 24 jam melalui penambahan PLTD.
“Ini adalah bukti nyata negara hadir untuk rakyat di pulau-pulau terluar yang selama puluhan tahun hidup dalam keterbatasan energi,” tegas Erwin.
Namun, di balik apresiasi tersebut, Erwin menekankan bahwa solusi PLTD berbahan bakar fosil bukanlah jawaban jangka panjang.
Pasalnya, biaya operasional yang tinggi, ketergantungan pada pasokan BBM, dan emisi karbon yang dihasilkan akan menjadi tantangan besar jika terus mengandalkan pola yang sama.
“Ini momentum emas untuk menata arah kebijakan kelistrikan di kepulauan. Presiden Prabowo Subianto sudah jelas menegaskan komitmen Indonesia menuju transisi energi dan kemandirian energi yang berkeadilan. Kepulauan seperti Gangga dan Talise harus menjadi laboratorium hidup pemanfaatan energi terbarukan, terutama tenaga surya, yang tidak hanya ramah lingkungan, tapi juga mengurangi beban subsidi dan ketergantungan impor BBM,” ujar Erwin.
Erwin mengusulkan strategi jangka panjang kelistrikan kepulauan dengan membangun PLTS Hybrid dengan sistem baterai penyimpanan energi.
Teknologi ini memungkinkan listrik tetap menyala 24 jam tanpa bergantung penuh pada PLTD, sekaligus meminimalkan biaya bahan bakar dan jejak karbon.
“Kalau kita terus mengandalkan PLTD, kita hanya memindahkan masalah ke masa depan. Tapi jika hari ini kita mulai membangun PLTS hybrid di kepulauan, kita sedang meletakkan fondasi kedaulatan energi yang sesungguhnya,” tutup Erwin.
(***/Finda Muhtar)