Bitung, VivaSulut.com – Kapala Markas Unit Donor Darah (UDD) PMI Kota Bitung, dr Lucky Kromo menyatakan pihaknya masih kewalahan memenuhi permintaan komponen darah tertentu, seperti trombosit.
Apalagi kebutuhan akan trombosit cukup tinggi di Kota Bitung, terutama saat musim DBD, mengingat Kota Bitung merupakan kota padat dan banyak penduduk migran.
Hal itu dipaparkan Lucky di hadapan Ketua Bidang Pengembangan UDD PMI Pusat, dr Linda Lukitari Waseso, Ketua Perhimpunan Dokter Transfusi Darah Indonesia (PDTDI), dr Robby Nur Aditya dan Ketua PMI Kota Bitung, Rita Mantiri Tangkudung saat menyambangi markas UDD PMI Kota Bitung, Jumat (8/8/2025).
“Belum ada komponen darah trombosit. Semoga ke depan bisa menjangkau dengan dukungan alat terkait,” kata Lucky.
Terkait animo masyarakat menjadi pendonor, kata Lucky, patut diapresiasi. Selang 2024, UDD PMI Kota Bitung mencatat 3.072 pendonor, dengan jumlah distribusi darah mencapai 3.518 kantong.
Saat itu, kata dia, UDD PMI Kota Bitung telah menjalin kerja sama dengan berbagai rumah sakit, antara lain RS Budi Mulia, RSMN Kota Bitung, RS Wahyu Slamet, RS Siloam Manado, Sentra Medika Minut dan RS AURI.
Dirinya berharap, kunjungan tim pusat PMI pihaknya mendapat masukan mencakup observasi fasilitas, pengecekan standar pelayanan, manajemen UDD, serta pembinaan teknis.
“Termasuk juga masukan menyusun hasil observasi dan merekomendasikan sejumlah perbaikan sebagai bagian dari proses menuju akreditasi,” katanya.
Adapun donor trombosit adalah proses menyumbangkan trombosit, komponen darah yang membantu pembekuan darah, kepada orang yang membutuhkan.
Donor trombosit biasanya diperlukan untuk pasien yang menjalani operasi, transplantasi, atau perawatan kanker.
Proses donor trombosit, yang dikenal sebagai apheresis, memisahkan trombosit dari darah donor dan mengembalikan komponen darah lainnya ke tubuh pendonor.
(redaksi)