Politeknik Negeri Manado Dorong Penerangan Berkelanjutan Lewat Teknologi Lampu Jalan Tenaga Surya di Desa Rumengkor

Minahasa, VivaSulut.com — Komitmen Politeknik Negeri Manado dalam mendukung pembangunan desa berbasis energi bersih kembali diwujudkan.

Kali ini, digelar melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat bertajuk “Penerapan Teknologi Lampu Jalan Tenaga Surya Sebagai Solusi Penerangan Berkelanjutan di Desa Rumengkor, Kecamatan Tombulu, Kab. Minahasa”, Senin, (4/8/2025) ini dipusatkan di Balai Desa Rumengkor.

Bacaan Lainnya

Kegiatan yang dihadiri berbagai unsur masyarakat serta aparat desa dibuka secara langsung oleh Hukum Tua Desa Rumengkor, Mathinus Mamuaja.

“Terima kasih atas perhatian dan kontribusi Politeknik Negeri Manado dalam mendukung pengembangan desa lewat edukasi dan teknologi tepat guna,” ujar Mamuaja.

Kegiatan Pengabdian ini diprakarsai oleh tim dosen dari Politeknik Negeri Manado, yang diketuai oleh Adriyan Warokka, S.T., M.Eng selalu dosen jurusan Teknik Mesin, dengan anggota tim, Estrela Muaja, S.Si., M.T., Nodi Poluan, S.ST., M.T., dan Drs. Adolf Rasuh, M.Hum serta beberapa mahasiswa.

Adapun fokus utamanya yaitu edukasi tentang energi baru terbarukan, khususnya sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan penerapannya dalam kehidupan masyarakat desa,” jelas Adriyan Warokka.

Sesi edukasi dibawakan oleh I Gede Para Atmaja, S.T., M.T., yang memberikan penjelasan komprehensif mengenai cara kerja PLTS, keunggulan energi surya sebagai sumber listrik yang bersih dan berkelanjutan, serta berbagai bentuk aplikasinya dalam skala rumah tangga dan komunitas.

Edukasi ini dikemas secara menarik menggunakan alat peraga PLTS miniatur, sehingga peserta yang hadir — mulai dari perangkat desa, pemuda, hingga petani — dapat secara langsung melihat dan memahami bagaimana sistem tenaga surya bekerja.

Alat peraga ini menampilkan komponen-komponen utama seperti panel surya, kontroler, baterai, dan beban listrik, yang memberikan gambaran nyata tentang konversi energi matahari menjadi listrik.

Para peserta tampak antusias mengikuti sesi ini, terutama saat diskusi mengenai potensi pemanfaatan energi surya untuk kegiatan produktif seperti irigasi pertanian, penerangan kebun, dan pemanfaatan di daerah terpencil.

Banyak warga menyampaikan ketertarikan untuk mulai menggunakan sistem tenaga surya secara mandiri di lahan atau rumah mereka.

“Kami sangat tertarik dengan pemanfaatan tenaga surya. Kalau bisa digunakan untuk pompa air dan penerangan kebun, itu akan sangat membantu petani di desa ini,” ujar salah satu warga yang mengikuti kegiatan tersebut.

Sebagai bentuk nyata penerapan teknologi, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan penyerahan beberapa unit Lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) Tenaga Surya kepada Pemerintah Desa Rumengkor.

Unit-unit lampu tersebut kemudian dipasang di titik-titik strategis yang sebelumnya minim pencahayaan.

Dengan kehadiran lampu-lampu ini, masyarakat dapat menikmati peningkatan rasa aman dan kenyamanan dalam beraktivitas di malam hari.

Selain melibatkan dosen, kegiatan ini juga diikuti oleh mahasiswa Politeknik Negeri Manado, khususnya dari Jurusan Teknik Mesin.

Para mahasiswa terlibat aktif dalam membantu persiapan acara, mendemonstrasikan alat peraga PLTS, serta berinteraksi langsung dengan warga desa untuk menjelaskan prinsip kerja dan manfaat teknologi tenaga surya.

Salah satu mahasiswa peserta, Nurrahman Mashanafi, menyampaikan kesannya.

“Kegiatan ini memberikan pengalaman berharga bagi kami sebagai mahasiswa, karena dapat mengaplikasikan pengetahuan yang dipelajari di kampus secara langsung di masyarakat. Melihat antusiasme warga dalam memahami teknologi tenaga surya, khususnya untuk mendukung pertanian, semakin memotivasi saya untuk mendalami bidang energi terbarukan dan berkontribusi nyata dalam pengembangan teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya.

Ketua Tim Pengabdian, Adriyan Warokka, menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar bantuan fisik, tetapi bagian dari misi jangka panjang Politeknik Negeri Manado untuk mengedukasi masyarakat desa tentang energi masa depan.

“Lampu jalan ini hanyalah salah satu contoh dari bagaimana energi terbarukan dapat diimplementasikan dengan mudah. Yang lebih penting adalah membangun kesadaran masyarakat bahwa teknologi bersih seperti tenaga surya itu bisa diakses, dipahami, dan dimanfaatkan secara mandiri,” jelasnya.

Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi Desa Rumengkor untuk mulai bertransformasi ke arah desa mandiri energi.

Dukungan dari Politeknik Negeri Manado tidak hanya memberikan dampak langsung melalui penerangan, tetapi juga mendorong pemikiran masyarakat untuk mengembangkan potensi energi matahari dalam skala yang lebih luas.

Dengan sinergi antara perguruan tinggi vokasi dan pemerintah desa, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi model pengembangan desa berbasis energi terbarukan di wilayah Sulawesi Utara, serta memperkuat posisi Politeknik Negeri Manado sebagai institusi yang aktif dalam mendukung transisi energi, kemandirian teknologi, dan pembangunan berkelanjutan di masyarakat.

(***/Finda Muhtar)

Pos terkait