PLN–Pertamina Teken Kerja Sama 530 MW Panas Bumi, Didorong Danantara

Jakarta, VivaSulut.com — PT PLN (Persero) dan PT Pertamina (Persero) resmi menandatangani MoU dan Head of Agreement (HoA) pengembangan energi panas bumi dengan total kapasitas 530 megawatt (MW) pada 19 proyek di Sumatra, Jawa, dan Sulawesi. Penandatanganan di Jakarta (5/8) ini difasilitasi oleh Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, dan disaksikan langsung CEO Danantara, Rosan P. Roeslani.

Rosan menegaskan, kerja sama ini menjadi langkah strategis memperkuat ketahanan energi nasional sekaligus mendukung transisi menuju ekonomi rendah karbon. “Kami berkomitmen memastikan setiap inisiatif dikelola akuntabel, profesional, dan sesuai standar internasional. Kolaborasi lintas BUMN ini akan mempercepat pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan kemandirian energi Indonesia,” ujarnya.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyebut pengembangan panas bumi sebagai bagian dari strategi jangka panjang untuk memperbesar kapasitas energi bersih. “Sebagai lokomotif transisi energi, PLN siap mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan memperkuat pemanfaatan energi domestik yang andal dan berkelanjutan,” tegasnya.

Hal senada disampaikan Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri. Ia menegaskan Pertamina melalui Pertamina Geothermal Energy (PGE) berkomitmen memperluas pemanfaatan sumber daya panas bumi. “Bersama PLN dan Danantara, kami menjajaki skema kolaboratif untuk mempercepat proyek strategis yang langsung berkontribusi pada target bauran EBT nasional,” ujarnya.

Dari total 530 MW proyek panas bumi, sekitar 440 MW akan dikerjakan melalui skema hulu oleh Pertamina/PGE dan hilir oleh PLN Group. Sisanya 90 MW akan dikembangkan bersama dengan skema co-generation. Selain itu, PLN Indonesia Power (PLN IP) dan PGE juga menandatangani Consortium Agreement untuk pilot project PLTP Ulubelu Binary 30 MW dan PLTP Lahendong Binary 15 MW yang ditargetkan beroperasi pada 2027.

(***/Finda Muhtar)

Pos terkait