Bupati Michael Thungari Hadiri Grand Final Turnamen Sepak Bola Perempuan GMIST di Lapangan Gesit Tahuna

Sangihe, VivaSulut.com — Bupati Kepulauan Sangihe, Michael Thungari, menghadiri dan membuka secara resmi pertandingan grand final Turnamen Sepak Bola Perempuan GMIST yang digelar di Lapangan Gesit Tahuna, Sabtu (2/8/2025). Kegiatan ini menjadi ajang mempererat persaudaraan antar jemaat GMIST melalui olahraga.

Turnamen sepak bola perempuan yang diselenggarakan oleh Sinode GMIST memasuki babak grand final dengan menghadirkan delapan tim dari berbagai jemaat. Pertandingan pembuka sore itu mempertemukan Tim Sion Sawang Jauh melawan Tim Imanuel Dame dari Grup A.

Bacaan Lainnya

Acara pembukaan ditandai dengan tendangan bola pertama oleh Bupati Kepulauan Sangihe, Michael Thungari, bersama Ketua Sinode GMIST, sebagai simbol dimulainya laga final. Setelah seremoni pembuka, pertandingan berlangsung sengit dengan masing-masing tim menampilkan kemampuan terbaik mereka.

Babak pertama berakhir tanpa gol, namun memasuki babak kedua, Tim Sion Sawang Jauh berhasil memecah kebuntuan lewat tendangan dari pemain nomor punggung 10, Veronica Samadi. Gol tunggal ini bertahan hingga peluit panjang dibunyikan wasit di menit ke-57, termasuk tambahan waktu 7 menit. Skor akhir 1-0 untuk kemenangan Sion Sawang Jauh.

Usai laga pembuka, pertandingan dilanjutkan dengan laga berikutnya di Grup A antara Tim Efrata Haasi melawan Tim Betlehem Peling Sawang.

Dalam sambutannya, Bupati Michael Thungari menekankan bahwa tujuan utama dari turnamen ini bukan semata-mata meraih juara, melainkan membangun rasa persaudaraan serta menjadi tuan rumah yang baik bagi tamu dari daerah lain.

“Pertandingan yang diselenggarakan oleh Sinode GMIST hari ini bukan soal siapa juara, tetapi bagaimana kita menjaga tamu dari luar dengan baik. Mari kita ciptakan suasana yang aman dan nyaman bagi semua peserta,” ujar Bupati.

Ia juga berharap seluruh rangkaian turnamen ini berjalan dengan lancar hingga selesai dan mampu mempererat kebersamaan lintas wilayah, khususnya antar jemaat yang berpartisipasi.

“Saya minta kepada panitia dan wasit agar bersikap adil. Semoga turnamen ini dapat menjadi ajang persaudaraan yang membawa dampak positif bagi semua,” tutup Thungari. (Nie)

Pos terkait