Sangihe, VivaSulut.com — Bupati Kepulauan Sangihe, Michael Thungari, meresmikan jembatan penghubung antara Lindungan 3 dan Lindungan 4 di Kampung Dagho, Kecamatan Tamako. Jembatan yang diberi nama “Jembatan Pak Harto” ini menjadi simbol nyata semangat gotong royong masyarakat dalam membangun kembali akses vital yang rusak akibat bencana banjir.
Peresmian jembatan tersebut menjadi momen penuh makna bagi warga Dagho. Dibangun tanpa dukungan dana pemerintah, jembatan ini berdiri atas inisiatif dan kerja sama masyarakat yang terlibat langsung dalam seluruh proses pembangunan.
Kapitalaung Kampung Dagho, Harto A. Kroma, menjelaskan bahwa pembangunan jembatan dilatarbelakangi oleh kerusakan jembatan lama akibat banjir besar yang terjadi pada tahun 2022. Dampaknya cukup besar karena memutus akses transportasi antar Lindungan 3 dan 4, serta menghambat aktivitas ekonomi dan sosial warga.
Sebagai respons atas kondisi tersebut, masyarakat bersama pemerintah kampung memutuskan untuk membangun kembali jembatan secara swadaya. Pekerjaan dilakukan setiap hari Sabtu selama 26 minggu, mulai dari Februari hingga Juli 2025. Aktivitas gotong royong ini mencakup pembersihan lokasi, pembangunan fondasi, struktur atas jembatan, hingga pemasangan fasilitas penunjang lainnya.
Total biaya pembangunan mencapai Rp325 juta, terdiri dari dana pribadi Kapitalaung sebesar Rp175 juta dan dana swadaya masyarakat sebesar Rp150 juta.
Dalam sambutannya, Bupati Michael Thungari mengungkapkan rasa bahagia dan kagum atas kekompakan masyarakat Dagho dalam menyelesaikan pembangunan jembatan ini. Ia mengaku bahwa kunjungannya kali ini merupakan yang pertama sejak lama menantikan undangan dari kampung tersebut.
“Saya tidak menyangka jembatan ini dibangun dengan anggaran sebesar itu. Pekerjaan konstruksi, khususnya bagian bawah, tentu sangat menantang dan memerlukan biaya besar. Namun ini berhasil diwujudkan dengan semangat kebersamaan,” ujar Bupati.
Ia menambahkan bahwa kehadiran pemerintah daerah dalam kegiatan ini adalah bentuk dukungan dan apresiasi terhadap pembangunan infrastruktur berbasis partisipasi warga yang tidak bertentangan dengan aturan.
“Kecamatan Tamako, khususnya Kampung Dagho, memiliki peran penting dalam sektor pertanian, perkebunan, dan kelautan. Karena itu, kehadiran jembatan ini sangat vital sebagai sarana penunjang aktivitas masyarakat,” tandas Thungari.
Turut hadir dalam peresmian ini Kapolres Kepulauan Sangihe dan Dandim 1301/Sangihe, yang turut menyampaikan apresiasi atas upaya masyarakat dalam membangun secara mandiri dan berkelanjutan. (Nie)