Kotamobagu, VivaSulut.com – Pihak SMA Negeri 1 Kotamobagu memberikan klarifikasi terkait insiden kericuhan yang terjadi pada Senin sore, 28 Juli 2025, di Jalan Arief Rahman Hakim, tepatnya di sekitar lingkungan sekolah. Kepala SMA Negeri 1 Kotamobagu, Masyuri Podomi, menegaskan bahwa kejadian tersebut berlangsung di luar pagar sekolah dan di luar kendali pihak sekolah.
“Puncak kericuhan terjadi sekitar pukul 14.45 WITA, saat saya tengah melakukan supervisi guru-guru di kelas. Ada aksi pelemparan ke arah sekolah, tapi kami tidak mengetahui siapa pelakunya karena kejadiannya sangat cepat,” ujar Masyuri.
Ia mengungkapkan, sebagian siswa yang tidak berada di dalam kelas saat itu diduga menyaksikan bahkan mungkin ikut dalam kerumunan yang terlibat dalam insiden. Menyikapi situasi tersebut, pihak sekolah segera berkoordinasi dengan aparat kepolisian guna menjaga keamanan.
“Kami langsung menghubungi pihak Polres Kotamobagu dan mengutus wakil kepala sekolah, dua guru, dan dua petugas keamanan untuk menghadiri mediasi awal,” jelasnya.
Lebih lanjut, Masyuri mengatakan bahwa pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan dari aparat kepolisian terkait identitas siswa yang terlibat. “Kami belum bisa menyebut siapa saja karena masih dalam penanganan pihak berwajib. Besok akan ada mediasi lanjutan dan saya sendiri yang akan hadir, insya Allah,” tegasnya.
Usai kejadian, pihak sekolah langsung mengumpulkan para siswa dan menggelar apel pada pukul 15.00 WITA. Dalam arahannya, Masyuri meminta para siswa untuk segera pulang dan tidak berkerumun atau berkeliaran di luar sekolah setelah jam pelajaran berakhir.
“Kami juga sudah mendapat jaminan dari kepolisian bahwa pengamanan akan ditingkatkan di sekitar sekolah,” katanya.
Masyuri menambahkan, beberapa pekan sebelumnya pihaknya baru saja menerima kunjungan dari Polres Kotamobagu dan Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam rangka pembinaan kepada siswa. Namun, menurutnya, ke depan perlu ada langkah yang lebih konkret.
“Kami berharap adanya nota kesepahaman atau MoU antara pihak sekolah, Pemerintah Kota Kotamobagu, dan Polres untuk menjamin keamanan lingkungan sekolah secara menyeluruh,” ujar Masyuri.
Dari keterangan yang diterima pihak sekolah, warga sekitar melaporkan ada sekitar 14 unit sepeda motor yang datang ke lokasi, dengan pengendara berboncengan dua hingga tiga orang, mengenakan jaket hitam dan masker yang membuat mereka sulit dikenali.
Dalam kericuhan tersebut, seorang siswa yang diduga berasal dari SMK Cokroaminoto Kotamobagu dilaporkan jatuh dari sepeda motor. Pihak SMA Negeri 1 langsung mengamankan siswa tersebut ke dalam lingkungan sekolah guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan sebelum akhirnya aparat kepolisian tiba di lokasi.
Pihak sekolah berharap insiden ini bisa menjadi momentum bersama untuk memperkuat sinergi antar institusi dalam menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan pendidikan di Kota Kotamobagu.