Kraken Lawan Reklamasi! Seni Mural di Jambore Jurnalistik SIEJ Sulut Jadi Simbol Perlawanan

Kraken, monster mitologis yang kini bangkit lewat mural sebagai simbol perlawanan terhadap reklamasi, ditampilkan dalam Jambore Jurnalistik 2025 SIEJ Simpul Sulut yang didukung We Speak Up.

 

Manado, VivaSulut.com – Seekor gurita raksasa “menggila” di dinding Daseng Nelayan Karangria.

Tapi ini bukan sekadar hewan laut — ia Kraken, monster mitologis yang kini bangkit lewat mural sebagai simbol perlawanan terhadap reklamasi.

Karya kolaboratif dua seniman lokal, Wawan Parasana dan Asrin Manabung, mencuri perhatian di Jambore Jurnalistik Lingkungan II yang digelar SIEJ Sulawesi Utara didukung We Speak Up di Pantai Karangria, 19-20 Juli 2025.

“Saya bayangkan gurita ini sedang melilit dan menghancurkan alat berat. Ia monster penjaga laut. Dua papan ‘Tolak Reklamasi’ mempertegas pesan kami,” ujar Wawan Parasana, Selasa (22/7/2025).

Parasana, yang juga kader Ormas Oi Manado, menegaskan: mural itu bukan sekadar karya seni. Ia adalah sikap.

Kraken digambarkan mematahkan alat berat sebagai sindiran tajam terhadap proyek reklamasi yang mengancam ekosistem dan nelayan lokal.

“Kalau Kraken benar-benar ada, mungkin laut kita lebih aman,” tambahnya.

Tak berhenti di sana, mural juga dihiasi penyu, lumba-lumba, dan satu kalimat keras terpampang di tengah:
“Suara nelayan lebih penting daripada suara alat.”

Pesan ini, menurut seniman, jadi peringatan keras bahwa kebijakan lingkungan harus berpihak pada masyarakat pesisir — bukan pada kepentingan bisnis rakus.

Proses mural rampung hanya dalam 2–3 jam, tapi dampaknya jauh lebih lama.

“Kami berterima kasih kepada SIEJ Sulut. Semoga kerja sama ini terus berlanjut, terutama untuk isu-isu kemanusiaan dan lingkungan,” tutup Parasana.

(Finda Muhtar)

Pos terkait