Bitung, VivaSulut.com – Sepekam menjalani perawatan intensif di RSUD Manembo-nembo, nyawa Felix Mandalika akhirnya tidak tertolong.
Warga Kelurahan Tandurusa Kecamatan Aertembaga berusia 42 tahun ini menghebuskan nafas setelah menjalani perawatan akibat terkena panah wayer di bagian leher, Sabtu (19/7/2025).
Felix adalah korban saling serang menggunakan senjata tajam dua kelompok pemuda di lokasi Royal Shoot Biliard Kompaleks Pasar Winenet, Minggu (13/7/2025).
“Iya, betul. Korban sempat dirawat kurang lebih enam hari di rumah sakit dan hari ini telah meninggal dunia,” kata Kasat Reskrim Polres Bitung, AKP Ahmad Anugrah Ari.
Ahmad memastikan, pelaku tawuran yang diduga menyebabkan Felix menjadi korban sudah berhasil ditangkap Polisi dan telah diperiksa lebih lanjut untuk diproses hukum.
“Saya pastikan pelaku sudah ditangkap. Bahkan, yang terlibat tawuran dari kedua belah pihak semua diamankan dan akan di proses hukum sesuai dengan Undang-undang yang berlaku,” katanya.
Untuk antisipasi tawuran susulan, ia meminta dari kedua bela pihak agar sama-sama menciptakan situasi kondusif.
“Polisi masih akan melakukan operasi. Jika masih masih ada tawuran, pasti akan langsung ditindak,” katanya.
Sementara itu, dari hasil visum dan otopsi terkait penyebab kematian korban akibat panah wayer yang menembus arteri karotis atau pembuluh darah di leher.
Dalam kejadian itu, belasan pemuda ditangkap, yakni RM (33), SM (18), RB (22), GM (16), RS (33), AK (28), GP (28), DM (19), OA (20), DT (18) dan MAN (17), BN (28) dan RD (25).
Dari hasil pemeriksaan sementara, aksi saling kejar menggunakan sajam itu bermula dari pengeroyokan terhadap JM dan RS yang dilakukan JS dan BN bersama teman-temannya pada Minggu sekitar pukul 1.10 Wita di salah satu acara pernikahan di Pasong Lima Kelurahan Aertembaga Dua.
Aksi itu kemudian dibalas RM bersama temen-temannya dengan mendatangi lokasi tempat Royal Shoot Biliard untuk bertemu dengan BN hingga terjadi tawuran antar kelompok.
(redaksi)