Sangihe, VivaSulut.com — Pemerintah pusat melalui program strategis kembali menyalurkan bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat yang terdampak pelemahan ekonomi dan penurunan daya beli. Di Kabupaten Kepulauan Sangihe, sebanyak 10.088 Kepala Keluarga (KK) tercatat sebagai penerima manfaat dalam kategori desil satu dan dua sesuai Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Kepala Dinas Sosial Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe, Dokta Pangandaheng, menjelaskan bahwa salah satu bentuk bantuan tersebut adalah penebalan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
“Sebelumnya, keluarga penerima manfaat (KPM) menerima bantuan tunai sebesar Rp 200.000 per bulan. Sekarang jumlahnya ditingkatkan menjadi Rp 400.000 per bulan khusus untuk dua bulan, yaitu Juni dan Juli 2025. Jadi total yang diterima sebesar Rp 800.000,” ujar Pangandaheng saat dikonfirmasi, Jumat (18/7/2025).
Pangandaheng menambahkan, kategori desil satu merupakan kelompok 10% masyarakat dengan tingkat kesejahteraan terendah, sementara desil dua mencakup kelompok 11–20% terbawah berdasarkan penghasilan dan kondisi sosial ekonomi.
“Penyaluran penebalan bansos saat ini sementara disalurkan ke rekening masing-masing penerima hingga akhir Juli 2025,” tambahnya.
Selain penebalan BPNT, masyarakat yang masuk dalam kategori tersebut juga akan menerima bantuan pangan berupa beras. Bantuan ini disalurkan lewat Bulog ke pemerintah kelurahan atau kampung.
“Untuk periode Juni 2025, beras yang disalurkan sebanyak 100.880 kg atau 10 kg per KK, dan periode Juli 2025 sebanyak 201.760 kg. Jadi selama dua bulan, setiap KK menerima total 20 kg beras,” jelas Pangandaheng.
Penyaluran beras dijadwalkan mulai minggu depan, dan akan dilakukan berdasarkan data dari Dinas Sosial melalui distribusi oleh Bulog ke pemerintah kelurahan dan kampung.
Pemerintah berharap dengan adanya program ini, dapat membantu meringankan beban masyarakat serta menjaga daya beli di tengah tantangan ekonomi yang sedang terjadi. (Nie)