Sangihe,VivaSulut.com — Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kabupaten Kepulauan Sangihe menyatakan keprihatinan mendalam terhadap perpecahan yang terus membayangi organisasi tersebut sejak tahun 2019.
Ketua DPC GMNI Sangihe, Sandy S. Kilapong, menegaskan bahwa dualisme di tubuh GMNI harus segera diakhiri karena telah melemahkan konsolidasi internal dan menghambat organisasi untuk menjadi organisasi kader yang kokoh, progresif, dan revolusioner.
“GMNI Sangihe akan terus tegak lurus dalam garis dan arah perjuangan. Berkaca dari hal itu, kami sangat menyayangkan dilaksanakannya kongres yang sifatnya fraksional di Bandung,” kata Sandy.
Menurutnya, untuk mengakhiri perpecahan internal, GMNI Sangihe menyerukan rekonsiliasi nasional yang melibatkan seluruh DPC dan DPD se-Indonesia secara substantif. Rekonsiliasi ini diharapkan bermuara pada pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB) sebagai jalan menuju persatuan.
Dalam pernyataannya, DPC GMNI Sangihe secara tegas menyampaikan beberapa poin penting:
1. Kongres Bandung Bukan Kongres Persatuan
DPC GMNI Sangihe menegaskan bahwa Kongres Bandung yang sedang berlangsung tidak berhasil meraih legitimasi dari DPD, DPC, dan Komisariat di seluruh Indonesia. Kongres tersebut dinilai gagal merealisasikan keinginan bersama untuk persatuan organisasi. “Seharusnya kongres dilaksanakan dengan perencanaan dan kesepahaman bersama,” ujar Sandy.
2. Pentingnya Rekonsiliasi Nasional
DPC GMNI Sangihe menekankan perlunya rekonsiliasi nasional untuk menjaga keutuhan organisasi, sekaligus mengakhiri dualisme melalui proses yang inklusif, bukan dengan melaksanakan kongres yang sifatnya fraksional.
3. Pelibatan Aktif Seluruh DPD dan DPC
Setiap proses yang dijalankan harus secara aktif melibatkan seluruh DPD dan DPC di Indonesia untuk menentukan arah dan masa depan organisasi secara bersama.
4. Dorongan KLB Persatuan
DPC GMNI Sangihe secara tegas mendorong dilaksanakannya Kongres Luar Biasa (KLB) sebagai solusi konkret untuk mengakhiri dualisme. “KLB ini diharapkan menjadi wadah membangun kembali kekuatan organisasi yang dilandasi semangat persatuan,” tegas Sandy.
DPC GMNI Sangihe berharap seluruh elemen organisasi dapat bersatu kembali demi mengembalikan marwah GMNI sebagai wadah perjuangan mahasiswa yang solid, progresif, dan revolusioner. (Nie)