Dukung Program Nasional Swasembada Pangan, Bupati Michael Thungari Canangkan Gerakan ‘Membara Mesuang’

Sangihe,VivaSulut.com—Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe melalui Dinas Pertanian mencanangkan Gerakan Menanam Bersama Rakyat (Membara) Mesuang di lahan Balai Benih Utama (BBU) Pertanian Kampung Lenganeng, Jumat (11/7/2025).

Pencanangan tersebut dilakukan langsung Bupati Kepulauan Sangihe Michael Thungari. Gerakan ini bertujuan mendukung program nasional swasembada pangan sekaligus mewujudkan Sapta Membara, salah satu program prioritas Bupati dan Wakil Bupati.

Bacaan Lainnya

Kegiatan ditandai dengan penanaman tanaman hortikultura serta panen komoditi cabai dan sayuran. Pada kesempatan itu, Bupati juga menyerahkan bantuan benih cabai kepada kelompok tani.

“Gerakan Menanam Bersama Rakyat ini merupakan langkah strategis dalam mendukung ketahanan pangan daerah, sekaligus menjawab tantangan ketahanan pangan yang saat ini menjadi isu nasional,” ujar Bupati Michael Thungari.

Menurutnya, hingga kini sebagian besar tanaman hortikultura di Sangihe masih bergantung dari luar daerah. Lewat gerakan Membara Mesuang, diharapkan ketahanan pangan lokal semakin kuat dan Sangihe tidak lagi terlalu bergantung pada pasokan dari luar.

Bupati menegaskan, gerakan ini bukan sekadar seremoni melainkan aksi nyata yang harus dilaksanakan di semua kecamatan. Ia mengimbau para camat agar mendorong kecamatan masing-masing bisa memasok kebutuhan tanaman hortikultura seperti cabai secara mandiri.

“Saya sangat berharap kegiatan menanam ini bukan hanya secara simbolis, tapi menjadi gerakan aksi nyata untuk semua. Gerakan Mesuang ke depan harus menjadi kewajiban,” tegas Thungari.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Frangky Nantingkaseh menyampaikan bahwa setelah pencanangan tersebut, pihaknya akan terus menggerakkan kegiatan penanaman hingga ke seluruh wilayah kecamatan.

“Setelah pencanangan ini, kami akan melakukan gerakan penanaman sampai ke wilayah-wilayah kecamatan dengan melibatkan pemerintah kecamatan, balai penyuluh pertanian, dan pemerintah kampung,” jelas Nantingkaseh. (Nie)

Pos terkait