Bitung, VivaSulut.com – Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bitung, Sifry Mandak jadi bulan-bulanan anggota DPRD Kota Bitung dalam Rapat Paripurna Pembahasan Rancangan Peraturan Daerah tentang RPJMD Kota Bitung Tahun 2025-2029, Rabu (2/7/2025)
Salah satu pejabat Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bitung, Hengky Honandar-Randito Maringka ini, dimintai klarifikasi terkait pernyataannya soal filosofi 16 program Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bitung yang merujuk ke 16 anggota DPRD pendukung Hengky-Randito di Pilkada 2024.
“Sejak Pilkada selesai, PDI Perjuangan berkomitmen mendukung program-program pemerintahan yang baru. Sehingga sangat tidak etis peryataan Kepala Bappeda di media tentang filosofi 16 program pemerintah merujuk pada 16 anggota DPRD yang mendukung Pilkada lalu,” kata anggota DPRD, Rafika Papente.
Anggota Fraksi PDI Perjuangan ini, menyatakatan, proses pembahasan dokumen RPJMD, melalui napas politik yang sama walaupun dari berbeda-beda partai..
“Kami berharap Kepala Bappeda memberikan klarifikasi agar tidak menimbulkan kegaduhan di lembaga DPRD,” katanya.
Politisi PAN yang tergabung di Fraksi Gerindra, Imran Lakodi juga mempertanyakan pernyataan Sifry.
Imran menyatakan, seharusnya Bappeda tidak memberikan pernyataan seperti itu.
“Anggota DPRD punya semangat yang sama, tidak elok jika dibenturkan dengan pernyataan seperti yang disampaikan Bappeda,” katanya.
Ketua Fraksi NasDem, Ramlan Ifran juga ikut bicara dan menganggap apa yang disampaikan anggota DPRD Rafika masih terlalu halus.
“Jika betul peryataan yang disampaikan, kami berharap ini manjadi bahan evaluasi pimpinan eksekutif,” tegas Ramlan.
Sifry yang ikut hadir dalam Paripurna itu mengaku tidak punya maksud membuka ruang kegaduhan atau membenturkan anggota DPRD.
Filosofi 16 program pemerintah untuk 16 anggota DPRD, kata dia, jika dilihat dari sudut pandang history.
“Saya katakan kemarin itu jika dilihat dari sudut pandang history. Hengky – Randito didukung oleh 16 anggota DPRD. Sehingga filosofi 16 program pemerintah untuk 16 anggota DPRD,” kata Sifry.
Sifry pun meminta maaf jika peryataan di rapat Bapemperda sebelumnya menyinggung anggota DPRD.
“Dari lubuk hati yang paling dalam saya mohon maaf. Tidak ada niat dari saya membenturkan atau bikin gaduh sesama anggota DPRD,” katanya.
(redaksi)
