Dua Oknum TNI Bantah Terlibat Tambang Ilegal di BMR: “Itu Fitnah dan Tidak Berdasar”

Kotamobagu, VivaSulut.Com – Dua oknum anggota TNI masing-masing Serda FN dan Serda BF membantah keras tuduhan yang menyebut mereka terlibat dalam aktivitas tambang emas ilegal di wilayah Bolaang Mongondow Raya (BMR), Sulawesi Utara. Klarifikasi ini disampaikan menyusul pemberitaan salah satu media di Sulut pada Senin (16/6/2025), yang menuding keterlibatan keduanya dalam membekingi praktik pertambangan tanpa izin (PETI).

“Itu tidak benar. Saya bahkan kaget dengan pemberitaan itu,” tegas Serda BF, yang diketahui bertugas di Lanud Sri Manado sebagai anggota TNI Angkatan Udara.

BF mengaku kecewa dan kesal karena namanya disebut tanpa konfirmasi sebelumnya. Ia menyatakan bahwa tuduhan tersebut mencemarkan nama baik pribadi dan institusi TNI.

“Saya tidak pernah dan tidak akan terlibat dalam kegiatan ilegal apa pun, termasuk tambang emas ilegal. Tuduhan ini mencoreng reputasi saya sebagai prajurit yang menjunjung tinggi integritas dan kedisiplinan. Saya siap bekerja sama dengan pihak berwenang untuk membuktikan bahwa semua tudingan itu tidak benar,” tegas BF.

Hal senada disampaikan oleh Serda FN, anggota TNI yang bertugas di Kodim 1303 Bolaang Mongondow. Ia juga membantah keterlibatannya dalam aktivitas tambang ilegal, seperti yang ditulis dalam pemberitaan.

“Itu fitnah. Apa yang ditulis di media tersebut tidak benar. Saya tidak pernah terlibat dalam kegiatan ilegal apa pun, termasuk tambang emas ilegal,” tegasnya.

Dalam klarifikasinya, FN juga menyebut nama Revan Sahputra Bangsawan (RSB) yang turut dimuat dalam pemberitaan tersebut. FN memastikan bahwa RSB tidak memiliki keterlibatan apa pun, baik sebagai pelindung, pemodal, maupun bagian dari operasi tambang ilegal di wilayah BMR.
“Tuduhan itu sangat tidak berdasar dan harus dibuktikan. Ini menyangkut nama baik kami sebagai anggota TNI dan juga pribadi kami,” kata FN menegaskan.

Keduanya berharap klarifikasi ini dapat menjernihkan kesalahpahaman di tengah masyarakat serta memulihkan nama baik mereka dan institusi TNI dari informasi yang dianggap tidak akurat dan merugikan.

Dayat

Pos terkait