Kebijakan Trump Perparah Carut-marutnya Bongkar Muat Logistik di Bitung

Ramlan Ifran.

Bitung, VivaSulut.com – Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia/Indonesian Logistics dan Forwarders Association (ALFI/ILFA) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menyebut kebijakan tarif impor Presiden Amerika Serikat, Donald Trump makin memperparah aktivitas bongkar muat logistik di Kota Bitung.

Menurut Ketua ALFI/ILFA Provinsi Sulut, Ramlan Ifran, sebelum ada kebijakan Trump, persoalan bongkar muat logistik di Kota Bitung sudah carut-marut dan sangat kompleks yang tak kunjung ada solusi hingga saat ini.

Bacaan Lainnya

“Jangankan kebijakan Trump di Kota Bitung saja persoalan bongkar muat logistik sudah kompleks,” kata Ramlan, Jumat (13/6/2025).

Ramlan mengatakan, persoalan bongkar muat logistik dalam negeri saja sudah kompleks, apalagi bicara logistik yang akan diekspor yang notabene bersentuhan langsung dengan kebijakan Trump.

Ia mencontohkan, normalnya aktivitas bongkar muat untuk satu kapal hanya dua hari, namun fasilitas pendukung tidak memadai hingga membutuhkan satu minggu lebih.

“Tapi realitanya, tiap kapal membutuhkan satu minggu lebih baru selesai melakukan aktivitas bongkar muat. Belum lagi kapal yang harus berlabu karena keterbatasan dermaga dan alat,” katanya.

Dampaknya, kata anggota DPRD Kota Bitung, pengusaha angkutan harus menunggu tanpa kepastian karena tidak tahu kapan barang yang akan diangkut selesai dibongkar muat.

“Pengiriman jadi lamban dan tidak sesuai dengan skedul yang dijanjikan pihak pengelola Pelabuhan Peti Kemas,” katanya.

Mirisnya, lanjut Ramlan, ALFI/ILFA sudah beberapa kali memberikan masukan agar pengelola Pelabuhan Peti Kemas Kota Bitung berbenah demi kelancaran bongkar muat.

Namun sayangnya, kata dia, dari tahu ke tahun masukan yang diberikan hanya dianggap angin lalu.

“Kami sudah berulang-ulang memberi masukan, tapi sampai sekarang tidak ada perubahan,” katanya.

(redaksi)

Pos terkait