Bitung, VivaSulut.com – Wakil Wali Kota Bitung, Randito Maringka meminta Orgisasi Perangkat daerah (OPD) yang berkaitkan dengan penilaian Kota Layak Anak untuk fokus bekerja maksimal.
Permintaan itu disampaikan Wakil Wali Kota dalam Rapat Forum Gugus Tugas Kota Layak Anak (KLA) Kota Bitung di lantai IV Kantor Wali Kota Bitung, Selasa (3/6/2025).
Wakil Wali Kota menyampaikan, anak Kota Bitung adalah subjek pembangunan sehingga pemerintah harus memenuhi hak-hak anak sejak dini.
“Kita berkewajiban memenuhi hak-hak anak, mulai dari hak hidup, hak tumbuh dan berkembang. Hak mendapatkan perlindungan hingga hak untuk berpartisipasi,” kata Randito.
“Maka, dengan begitu penghormatan terhadap hak-hak tersebut akan menghasilkan generasi penerus yang sehat, cerdas, berkarakter dan berdaya saing yang tinggi,” sambungnya.
Selain itu, kata Randito, komitmen pemerintah akan penuh menjadikan anak sebagai subjek pembangunan.
“Karena anak-anak ini yang akan menjadi penentu masa depan bangsa dan tugas kita memastikan hak-hak anak ini terpenuhi sejak dini,” katanya.
Randito pun meminta agar sinergi dan harmonisasi antar stakeholder menjadi kunci utama dalam mewujudkan Kota Layak Anak yang sesunguhnya.
“Maka dari itu, pemerintah mengajak seluruh pihak, masyarakat, dunia usaha, media, akademisi dan keluarga termasuk dinas yang terkait untuk menyatukan pikiran dan langkah demi menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, sehat, inklusifderta ramah anak di Kota Bitung,” tegasnya.
Dirinya juga menyatakan jika Pemkot menargetkan meraih hasil yang maksimal dalam evaluasi KLA.
Pemerintah, kata dia, sangat berharap agar semua yang ada di Forum Gugus Tugas KLH dapat solid dalam mewujudkan Kota Bitung yang benar layak anak.
“Jadi bukan hanya untuk meningkatakan indicator penilaian namum karena kesunguhan Kota Bitung menjadi contoh bagaimana semua pihak berpihak pada anak secara nyata dan berkelanjutan,” katanya.
Sehingga ia meminta untuk bekerja lebih cerdas, cepat dan kolaboratif serta setiap sektor harus menjalankan perannya secara optimal dengan pendekatan yang holistic dan berkelanjutan.
“Termasuk memperkuat sistim perlindungan anak serta mendorong partisipasi anak dalam proses pembangunan,” katanya.
(redaksi)