Bitung, VivaSulut.com – Ovan Paparang, korban penikaman di parkiran Cafe D’ligh Kelurahan Aertembaga Satu Kecamatan Aertembaga meninggal dunia, Selasa (15/4/2025).
Pemuda berusia 23 tahun ini meninggal dunia setelah mendapat perawatan di RSUP Prof Dr RD Kandou Manado setelah dirujuk dari RS Budi Mulia, Minggu (13/4/2025).
Warga Kelurahan Bitung Timur Kecamatan Maesa ini ditikam orang tidak dikenal di parkiran Cafe D’ligh, Minggu dini hari sekitar pukul 4.27 Wita.
Ovan ditikam di bagian pinggang kanan oleh palaku yang mengenakan hoodie. Aksi pelaku terekam CCTV di lokasi kejadian.
“Iya, sudah meninggal dunia,” kata Kasie Humas Polres Bitung, Iptu Abdul Natip Anggai.
Pelaku Ditangkap
Beberapa jam setelah kejadian, jajaran Polres Bitung bekerja untuk mengungkap siapa pelaku misterius penikaman Alm Ovan.
Berbekal CCTV dan sejumlah saksi di lokasi kejadian, Polisi akhirnya mendapatkan petunjuk yang mengarah ke satu orang pelaku inisial JK (22).
JK ditangkap di Kelurahan Sagerat Kecamatan Matuari, Selasa (15/4/2025) sekitar pukul 1.10 Wita.
“Pelaku ditangkap Unit Reskrim dan Resmob Polsek Aertembaga,” kata Abdul.
Menurut Abdul, kejadian penikaman bermula saat JK bersama sejumlah teman-temannya sementara nongkrong di Komplex Parigi Topor Kelurahan Bitung Tengah Kecamatan Maesa.
JK kemudian mengajak lima orang temannya menuju Cafe D’ligh setelah mendapat kabar jika di lokasi itu terjadi keributan. Katanya, salah satu teman JK, yakni Alfons Marinku terlibat keributan dengan Alm Ovan.
Sekitar pukul 3.30 Wita, JK bersama teman-temannya tiba di lokasi dan mendapati banyak orang di parkiran sebab cafe sudah tutup pukul 3.00 Wita.
Beberapa menit kemudian, JK melihat Alm Ovan memukul rekannya, Alfons. Tanp pikir panjang, JK langsung mencabut pisau dari pinggang sebelah kanan dan menikam Alm Ovan sebanyak satu kali di bagian pinggang kanan.
“Setelah menikam, JK langsung melarikan diri meninggalkan korban yang tergeletak di jalan. Korban dibantu sejumlah orang dilarikan ke RS Budi Mulia kemudian dirujuk RSUP Prof Dr RD Kandou Manado,” katanya.
Saat ini, lanjut Abdul, JK sementara menjalani pemeriksaan di Polsek Aertembaga dan dari pengakuan, ia saat melakukan aksi penikaman sudah dipengaruhi minuman keras.
“Babuk, yakni pisau yang digunakan menikam masih dalam tahap pencarian karena JK mengaku terjatuh saat melarikan diri,” katanya.
(redaksi)