Manado, VivaSulut.com – Bupati Minut Joune Ganda menyatakan siap laksanakan perintah Gubernur Sulawesi Utara Mayjen Purn. TNI Yulius Selvanus dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) Bank SulutGo yang digelar Rabu (9/4/2025) diKantor Pusat Marina Plaza.
Dikatakan Joune Ganda, terungkap dalam RUPS-LB pelaporan pemegang saham bahwa kinerja Bank Sulutgo cukup baik, meskipun ditahun 2024 ada terjadi kontraksi, dimana Bank Indonesia menaikan suku bunga bank cukup tinggi di angka 6,25 persen sehingga menggerus profit dari BSG. Tetapi kinerja BSG sepanjang tahun 2021-2024 sangat baik.
“Dalam RUPS-LB telah diputuskan, pembagian deviden 87,5 persen dari total profit yang akan diterima dalam bentuk deviden oleh seluruh pemegang saham termasuk Kabupaten Minahasa Utara. Kabupaten Minahasa Utara juga akan menerima CSR(Comunity Social Responsibility) dari BSG,” terang Joune Ganda.Lanjut dikatakannya, tak kalah pentingnya, terjadi pergantian komisaris, dari lima komisaris empat yang diganti. Namun seluruh direksi, tetap dipertahankan sampai tahun 2026 karena periode jabatan sampai pada tahun tersebut.
“Pada masa itu mereka diberikan kesempatan untuk dievaluasi sekaligus diberikan target sebesar 400 miliar di tahun 2025 dari laba bersih ditahun 2024 sebesar 300 miliar. Hal ini merupakan komitmen dari seluruh pemegang saham untuk jajaran direksi. Apabila tidak mencapai target, maka akan terjadi pergantian direksi, ” tukas Bupati Joune Ganda.
Lebih jauh dikatakan Joune Ganda, Kabupaten Minut telah memiliki perda penambahan jumlah aset, hal ini untuk ikut memenuhi target BSG sebesar 3 triliun, Saat ini BSG telah memiliki penyertaan modal sebesar 1,3 triliun, masih kurang 1,7 triliun. Dalam RUPS-LB BSG telah ditargetkan oleh OJK(Otoritas Jasa Keuangan) selama 8 tahun untuk dapat mencapai target sebesar 3 triliun rupiah. Minut nantinya dalam APBD akan ikut menambah penyertaan modal BSG, selain PT. Mega Coorpora(PSP 2) dan Bank Sulteng untuk dapat memenuhi target tersebut. Dalam RUPS-LB, Gubernur Yulius Selvanus juga menyampaikan sejumlah harapan bagi bupati dan walikota se-Sulut untuk ikut memajukan ‘Torang Pe Bank’“Dalam arahannya, Gubernur, Pak Yulius Selvanus sebagai pemegang saham pengendali BSG, sangat jelas meminta seluruh bupati dan walikota berkomitnen untuk membangun ‘Torang Pe Bank’ ini. Bentuknya adalah menyiapkan anggaran alokasi dana penyertaan modal, serta menyiapkan program-program yang berkolaborasi dengan BSG. Hal tersebut sudah merupakan perintah dari gubernur. Karena program-program BSG tujuan utamanya untuk menggerakan perekonomian Sulut termasuk Minut,” pungkas Joune Ganda.
Gubernur Sulawesi Utara Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus menyampaikan, dirinya siap menjadi “marketing” untuk BSG sehingga dapat terus berkontribusi.“Saya meminta agar mewajibkan seluruh rekanan Pemerintah Daerah untuk melakukan pengelolaan keuangan melalui BSG. Pemerintah daerah agar mematuhi peraturan Menteri Keuangan tentang pengelolaan keuangan daerah, RKUD disimpan di BSG selaku Bank Pembangunan Daerah,” kata Yulius Selvanus.
RUPS-LB yang menetapkan susunan pengurus manajemen yang baru. RUPS kali ini dipimpin oleh 2 Pemegang Saham Pengendali (PSP), yakni Gubernur Provinsi Sulawesi Utara (PSP) dan PT. Mega Corpora (PSP 2). PT. Mega Corpora ditetapkan menjadi Pemegang Saham Pengendali selain Pemprov Sulut karena BSG kini tergabung dalam Kelompok Usaha Bank (KUB) Permodalan Bank Mega.RUPS ini diikuti oleh Gubernur Provinsi Gorontalo, para Pemegang Saham Daerah (Bupati dan Walikota) se-Sulawesi Utara dan Gorontalo, serta perwakilan koperasi karyawan (kopkar).
Selain itu, RUPS-LB memutuskan penetapan anggota pengurus baru Dewan Komisaris sebagai berikut:
– Ramoy Markus Luntungan – Komisaris Utama
– Max Kembuan – Komisaris
– Sam Sachrul Mamonto – Komisaris Independen
– Jacklyn Koloay – Komisaris Independen
– Djafar Alkatiri – Komisaris Independen
Setelah ditetapkan, Jajaran Direksi dan Komisaris yang baru akan bertugas selama lima tahun. Sementara itu, susunan jajaran direksi, tetap sama. Direktur Utama tetap Revino Pepah, Machmud Turuis, Pius Batara, Joubert Dondokambey dan Louisa Parengkuan.
(***/Finda Muhtar)