Nelayan di Bitung Akhiri Hidup dengan Tali, Polisi: Faktor Ekonomi

Ilustrasi

Bitung, VivaSulut.comInformasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Gebriela Nangkoda tidak menyangka jika suaminya Rasetito Duking Narvas (32) memilih mengakhiri hidupnya menggunakan seutas tali, Minggu (9/3/2025).

Bacaan Lainnya

Perempuan berdomisli di Kelurahan Pateten Dua Kecamatan Aertembaga ini menemukan suaminya sudah tidak bernyawa akibat tali yang menjerat lehernya sekitar pukul 22.14 Wita.

“Info dari masyarakat terkait adanya peristiwa gantung diri direspon Polres Bitung dengan menurunkan Tim Gabungan dan Tim Inafis ke rumah korban,” kata Kasi Humas Polres Bitung, Iptu Abdul Natip Anggai, Senin (10/3/2025).

Hasil keterangan sejumlah saksi di lokasi, kata Abdul, korban pertama kali ditemukan oleh sang istri, Gebriela.

Saat ditemukan, korban sudah tidak bernyawa dengan kondisi tergantung pada seutas tali yang diikat di bagian atas rumah.

“Istri korban syok dan meminta bantuan tetangga ketika melihat korban sudah tergantung,” katanya.

Korban, lanjut Abdul, sempat dibawa ke Rumah Sakit Manembo-nembo untuk pemeriksaan tim medis tapi sudah dinyatakan meninggal dunia.

“Kasus ini murni gantung diri. Hasil pemeriksaan tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan,” katanya.

Adapun dugaan sementara pemicu korban memilih jalan pintas adalah faktor ekonomi.

“Dugaan sementara faktor ekonomi,” katanya.

Dari informasi, korban adalah nelayan dan sempat menjadi kapten kapal penangkap ikan. Namun dalam beberapa bulan ini, ia belum melaut tanpa alasan jelas.

(redaksi)

Pos terkait