Diduga Cek-cok dengan Pacar, Pemuda di Winenet Ditemukan Tewas Gantung Diri

Bitung, VivaSulut.comInformasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Seorang pemuda inisial JS (26) ditemukan tewas gantung diri di kamarnya di Kelurahan Winenet Satu Kecamatan Aertembaga, Senin (11/11/2024).

Bacaan Lainnya

Jasad JS pertama kali ditemukan kerabatnya, Mutiara yang juga merupakan orang terakhir bertemu dan berbicara sebelum pemuda itu mengakhiri hidupnya.

“Sekitar pukul 9.15 Wita, JS bertemu dan menyampaikan ke Mutiara bahwa dia akan babodok diri atau bunuh diri,” kata Kasi Humas Polres Bitung, Iptu Abdul Natip Anggai, Rabu (13/11/2024).

Rupanya, sebelum melakukan aksi nekat itu, Mutiara sempat melihat JS mengantar pacarnya pulang ke rumah. Beberapa jam kemudian, JS kembali dan meminta Mutiara mengirimkan pesan singkat melalui WhatsApp ke pacarnya bahwa akan bunuh diri.

Mendengar penyampaian itu, Mutiara ketakutan dan menuruti permintaan JS untuk meneruskan pesan yang disampaikan melalui WhatsApp. Seking takutnya, Mutiara sampai keluar rumah dan JS langsung menutup pintu.

“Sekitar pukul 11.46 Wita, Mutiara kembali ke rumah memanggil JS melalui jendela untuk menyampaikan bahwa pesan WhatsApp telah dibalas oleh pacarnya. Namun JS tidak menjawab,” katanya.

Karena penasaran, Mutiara masuk melalui pintu dan melihat JS sudah tergantung di dalam kamar dengan tali yang terikat di kayu.

“Mutiara kemudian menyampaikan ke warga yang datang memotong tali serta membawa korban ke rumah sakit. Tapi, Selasa (12/11/2024) sekitar pukul 12.15 Wita korban dinyakatan meninggal dunia oleh pihak rumah sakit,” katanya.

Dari keterangan sejumlah saksi, JS memilih jalan pintas itu diduga karena cek-cok dengan pacarnya dan dari hasil otopsi luar tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.

“Keluarga sudah iklas dan menolak dilakukan otopsi. Jenasah korban telah diserahkan ke keluarga,” katanya.

(redaksi)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *