Bitung, VivaSulut.com – Tema debat pasangan calon (Paslon) wali kota dan wakil wali kota beredar. Debat ketiga dijadwalkan KPU Kota Bitung digelar pada 15 November, namun sayangnya ada tiga sektor penting yang tak masuk dalam tema.
Berdasarkan tema debat ketiga yang diterima vivanews.com melalui aplikasi WhatsApp, ada lima tema yakni;
1. Keuangan dan Fiskal Daerah
2. Potensi Investasi
3. Ketahanan Pangan
4. Tata Kelola Sampah & Limbah Industri
5. Pemantapan peningkatan PAD dan sumber pembiayaan yang sah.
Lalu bagaimana dengan tema pendidikan, kesehatan dan pariwisata?
Pemerhati pemerintahan Kota Bitung, Muzaqhir Boven menilai KPU Kota Bitung keliru jika tidak memasukan tema pendidikan, kesehatan dan pariwisata di debat terakhir Paslon Pilkada Kota Bitung.
Tiga tema itu, kata dia, sangat penting karena berkaitan erat dengan program pemerintah pusat yakni makan siang gratis.
“KPU harus ingat, program makan siang gratis berkaitan dengan pendidikan. Nah kalau pendidikan tak masuk tema debat, bagaimana Paslon akan merealisasikan program makan siang gratis jika nantinya terpilih? Publik harus tahu,” kata Muzaqhir.
Terkait kesehatan, menurutnya, juga menjadi fokus pemerintah pusat untuk menyeratakan layanan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia, termasuk di Kota Bitung.
“Nah, kalau tidak masuk tema debat, lalu bagaimana soal kelanjutan program BPJS yang saat ini telah mengcover semua masyarakat Kota Bitung? Bagaimana dengan fasilitas kesehatan kita? Publik ingin tahu seperti apa inovasi tiap Paslon agar kesehatan gratis tetap dinikmati masyarakat,” katanya.
Lalu soal pariwisata, kata dia, sudah dua periode pergantian kepala daerah di Kota Bitung, sektor ini menjadi salah satu yang digenjot. Dan hasilnya saat ini mulai terlihat dengan dijadikannya Kota Bitung sebagai salah satu destinasi kapal-kapal pesiar.
“Pariwisata adalah inovasi lokal yang mampu menyakinkan pemerintah pusat hingga Kota Bitung mendapat kucuran bantuan. Belum lagi iven-iven yang masuk dalam kalender pariwisata nasional,” katanya.
Muzaqhir sendiri berharap, KPU kembali mengkaji tema debat lebih matang, kemudian memasukkan tema pendidikan, kesehatan dan pariwisata.
“Publik ingin tahu, sejauh mana kecakapan tiap Paslon terhadap tiga tema itu. Jangan sampai layanan dasar yakni pendidikan dan kesehatan diabaikan,” katanya.
Ketua Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Kota Bitung, Wiwinda Hamisi, tak menampik jika lima tema yang berdar adalah bagian dari debat ketiga Paslon.
Namun, kata dia, lima tema itu belum fix dan masih akan dibahas dengan panelis sehingga tidak menutup kemungkinan masih akan bertambah.
“Belum fix. Masih akan dibahas dengan panelis lewat FGD. Lima tema itu adalah sub tema debat hasil dari tim perumus,” kata Wiwinda.
(redaksi)